Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Live to the point of tears.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Saya (Tidak) Sedang Jatuh Cinta

21 Maret 2021   06:30 Diperbarui: 21 Maret 2021   06:34 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagaimana mencintai dengan benar? | Ilustrasi oleh Mihai Paraschiv via Pixabay

Duh, apa sih cinta itu? Ketika manusia mencoba untuk mengurai setiap bagiannya, cinta menjadi begitu serius dan mendalam. Di sisi lain, cinta pun menjadi begitu lucu dan menggembirakan saat manusia mencoba untuk menari bersamanya.

Para musisi menjelaskan makna cinta lewat syair-syair lagu dan musik mereka. Para pujangga menggambarkan cinta lewat rajutan kata-kata yang indah. Para pelukis menjelaskan cinta lewat visualisasi lukisan yang elok. Duh, apa sih cinta itu?

Gabriel Marcel dalam bukunya mengungkapkan, "Cinta itu datang bagaikan sebuah himbauan. Ia datang seperti panggilan dari Saya ke Saya yang lain... Justru karena saya bertemu pribadi orang itu, maka ketertarikan saya untuk mencintainya muncul bukan karena orang itu memiliki banyak hal yang menarik saya, melainkan saya mencintainya justru karena Ia adalah Ia."

Saya pikir ini merupakan sindiran kepada orang-orang awam yang mendefinisikan cinta sebagai suatu perasaan suka yang muncul dengan tiba-tiba tanpa diundang. Ini terjadi ketika Anda melihat seseorang berparas rupawan, lalu bergumam dalam hati, "Saya jatuh cinta!"

Cinta bukanlah sesuatu yang mudah dikaji, apalagi dipahami. Menurut Gabriel, cinta adalah misteri. Karena misteri itulah, cinta hanya dapat dipahami oleh orang-orang yang sedang berada dalam pelukan cinta.

Kebanyakan orang menganggap cinta sebagai anugerah, sesuatu yang datang secara kebetulan. Kemudian mereka berdalih bahwa perasaan itu sulit ditolak, maka mereka tak mau disalahkan atas maraknya kasus perselingkuhan belakangan ini.

Lantas mengapa cinta itu penting? Sederhananya, kita punya masalah eksistensial. Kita takut akan kesendirian dan kesepian, toh manusia memang makhluk sosial. Kesadaran ini membuat kita tak berdaya di hadapan alam dan masyarakat.

Kita berusaha melarikan diri dari perasaan yang tak tertahankan karena keterasingan dan keterpisahan, lalu menyerahkan diri sepenuhnya pada perasaan yang otomatis. Karena sifatnya yang "otomatis" inilah mereka menyebutnya dengan jatuh cinta. Dan jika sekarang saya mencintai seseorang, apakah saya sedang jatuh cinta?

Ada kutipan menarik dari Erich Fromm dalam bukunya, The Art of Loving:

"Love is an activity, not a passive effect; it is a 'standing in', not a 'falling for'. In the most general way, the active character of love can be described by stating that love is primarily giving, not receiving."

Cinta adalah sebuah aktivitas. Itu berarti, cinta adalah sesuatu yang diciptakan. Ia tumbuh dari akar dan bukannya sebuah pohon yang tumbuh dengan sendirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun