Menerima ketidaksempurnaan dan kecacatan itu sulit karena ini memaksa kita untuk menerima bahwa kita harus hidup dengan hal-hal yang tidak kita sukai.
Tapi faktanya memang begitu. Hidup tidak akan pernah sesuai dengan semua keinginan kita. Dan ironisnya, penerimaan akan hal inilah yang membuat kita bahagia, memungkinkan kita untuk menghargai segala kekurangan dalam diri kita dan orang lain. Dengan begitulah, pembaca, hidup akan menjadi lebih sederhana.
2. Menjadi proaktif
Menyalahkan dunia atas masalah kita adalah jalan keluar yang mudah. Ini menggoda dan bahkan terkadang bisa memuaskan. Kita berkubang dalam bayangan kita sebagai korban untuk membuat diri kita merasa istimewa dan layak diperlakukan dengan spesial.
Tapi, kebahagiaan sejati tidak datang dengan cara itu. Sebaliknya, kebahagiaan datang saat kita menjadi proaktif.
Kata "proaktif" berarti bahwa sebagai manusia, kita bertanggung jawab atas hidup kita sendiri. Perilaku kita adalah fungsi dari keputusan kita, bukan kondisi kita. Kita dapat menomorduakan perasaan sesudah nilai. Kita mempunyai inisiatif dan tanggung jawab untuk membuat segala sesuatunya terjadi.
Prinsip ini juga menjadi dinding pembatas kita dengan hewan. Tentu, kita bukanlah kawanan monyet yang masuk ke dalam rumah dan membuat kekacauan di sana-sini, kemudian lari dengan wajah tanpa dosa.
Kita adalah makhluk yang dianugerahi dengan kesadaran diri. Artinya, kita punya tanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi. Jika suatu hari seorang pengendara motor menabrak Anda, tetap saja Anda juga bertanggung jawab karena Anda memilih untuk berdiri di tempat itu. Ya, itu contoh yang kasar.
Stephen Covey menulis dalam bukunya, "Izin yang kita berikan secara rela atas apa yang terjadi pada diri kita inilah yang menyakiti kita jauh lebih besar daripada apa yang sebenarnya terjadi terhadap diri kita."
Karenanya, dengan menjadi proaktif, kita lebih sadar terhadap setiap keputusan yang kita ambil dan itu berarti kita bertanggung jawab juga terhadapnya.
Ini akan membuat Anda berkata, "Oh, aku menjadi aku yang hari ini karena pilihan yang aku buat di hari kemarin." Maka begitulah Anda menjadi bahagia.
3. Kita harus merasa takut dan tetap melakukannya
Keberanian bukanlah ketiadaan rasa takut. Keberanian adalah merasakan ketakutan, keraguan, ketidakpastian, dan lalu memutuskan bahwa ada sesuatu yang lebih penting.