Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Live to the point of tears.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kata Siapa Kita ini Bukan Makhluk yang Sempurna?

2 Desember 2020   14:23 Diperbarui: 2 Desember 2020   14:29 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mari kita renungkan, apa itu "sempurna"? | pixabay.com

Saya belum pernah menjumpai seseorang yang perfeksionis bisa hidup dengan tenang. Seseorang yang perfeksionis merasa sifatnya itu dapat membuat dia menjadi seseorang yang lebih baik. Namun kenyataannya, sifat perfeksionis hanya akan mendatangkan bahaya. 

Bagaimana pun juga, semakin mencoba untuk menjadi sempurna, semakin kita merasa buruk. Dunia yang kita tinggali pun tidak memungkinkan adanya kesempurnaan. Siapa kita, ingin menyaingi Tuhan Yang Maha Sempurna?

Kebutuhan untuk menjadi sempurna dan keinginan untuk mendapatkan ketenangan batin merupakan dua hal yang bertentangan. Bila kita terikat untuk mendapatkan sesuatu dengan cara tertentu, bukannya menerima yang sudah ada, artinya kita sudah kalah dalam pertempuran. 

Bukannya merasa puas dan bersyukur atas apa yang kita miliki, kita terpaku pada apa yang masih kurang dan dorongan untuk memperolehnya. Bila kita selalu terpikir ada yang kurang, artinya kita selalu kecewa dan tidak puas.

Berdamai dengan ketidaksempurnaan bukan sesuatu yang membuat kita bodo amat dan tidak berusaha sama sekali. Ketika saya berdiskusi hal ini dengan seseorang, dia malah mengatakan, "Oh ya sudah! Berarti aku tidak perlu berusaha keras lagi untuk mencapai sesuatu, toh hidup emang gak sempurna, kan?" 

Kemudian saya bertanya kembali, "Bagaimana kamu bisa mengambil kesimpulan seperti itu? Siapa yang mengajarimu demikian?"

Berharap segalanya menjadi sempurna adalah salah satu bentuk keegoisan terbusuk yang pernah saya ketahui.

Ketika kita berharap sesuatu menjadi sempurna, maka secara tidak langsung kita sedang menolak adanya kesalahan, kekeliruan, atau kegagalan.

Tapi tunggu dulu!

Saya menjadi agak skeptis dengan hal ini. Jangan-jangan kita ini adalah makhluk yang sempurna?

Memangnya siapa makhluk yang tidak pernah berbuat kesalahan? Tentu, jawabannya malaikat! Tapi tidakkah Anda melihat sesuatu yang lain dari hal itu? Bisakah malaikat memiliki kehendak bebas dalam bertindak seperti manusia? Tentu tidak! Karena malaikat sudah diberi tugasnya masing-masing oleh Sang Pencipta, dan mereka hanya melakukan tugas itu sepanjang waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun