Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Live to the point of tears.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kata Siapa Kita ini Bukan Makhluk yang Sempurna?

2 Desember 2020   14:23 Diperbarui: 2 Desember 2020   14:29 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mari kita renungkan, apa itu "sempurna"? | pixabay.com

Ya, segala kekacauan yang kita kenal dari kehidupan ini merupakan pelengkap dan "penyempurna" dari hidup itu sendiri. 

Dunia ini sempurna dengan segala kekacauannya. Dengan kata lain, apa yang kita kenal sebagai kekacauan, kejahatan, tantangan, konflik, termasuk kematian, adalah penyempurna dari kehidupan kita. Tanpa itu semua, hidup tidak sempurna. 

Langit yang selalu cerah sangat tak lengkap kalau tak turun hujan. Bulan yang selalu terang sangat tak lengkap kalau tak punya sisi gelap. 

Maka kehidupan yang selalu "cerah" tidak bisa dikatakan sempurna tanpa adanya "kegelapan".

Dan mari kita lihat lebih jauh. Entah berhubungan dengan diri kita sendiri---lemari pakaian yang berantakan, goresan di mobil kita, prestasi yang tidak sempurna, kelebihan berat badan---atau "ketidaksempurnaan" orang lain---penampilan fisik, tingkah laku, atau gaya hidup yang dijalaninya---sikap selalu meributkan ketidaksempurnaan akan menjauhkan kita dari tujuan kita untuk menjadi orang yang baik hati dan lemah lembut. 

Ini bukan berarti kita tidak perlu lagi berusaha dengan sebaik-baiknya, tetapi ada sisi positif dari tidak terlalu terikat dan terpaku pada apa yang kurang dalam hidup ini. Ini masalah menyadari realitas bahwa selalu ada cara yang lebih baik dalam melakukan sesuatu sekaligus tetap bisa menikmati atau menghargai cara yang sudah ada.

Pemecahannya adalah lepaskan diri Anda sebelum terperangkap dalam tingkah laku memaksakan sesuatu yang menuntut Anda lebih baik daripada yang sudah ada. Ingatkan diri Anda bahwa hidup akan baik-baik saja seperti adanya saat ini. Segala sesuatu akan baik-baik saja tanpa penilaian Anda.

Begitu Anda berhasil menghilangkan keinginan untuk menjadi sempurna dalam segala bidang kehidupan, Anda akan menemukan keindahan dalam hidup Anda. Karena untuk apa? Toh kita memang sudah sempurna dengan apa adanya; dengan segala kekeliruannya, kecacatannya, juga "kebusukannya".

Itulah pesannya; saya ingin Anda berhenti mengejar kesempurnaan, karena kita memang sudah sempurna dengan menjadi apa adanya. Bahkan, sangat penting untuk kita berbuat keliru. Di lain waktu saya akan menulisnya. Semoga!

Kita dihadapkan pada kerapuhan manusia, di mana segala yang kita produksi pasti tidak kekal dan tidak bisa diandalkan.

Kita sempurna dengan menjadi apa adanya, karena hidup memang sempurna ketika berjalan sebagaimana mestinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun