Jadi kesimpulannya, PR itu harus dihapuskan? Bagaimanapun juga PR memiliki manfaat yang cukup banyak baik bagi guru, siswa, bahkan orang tua. Jadi fleksibel saja, Jika siswa tak perlu diberi PR, jangan dicari-cari alasan supaya ada PR. Pendidik harus bisa membuat caranya sendiri agar pembelajaran bisa dituntaskan di sekolah.
Perlu adanya pemahaman mengenai fungsi PR itu sendiri. Kebanyakan siswa masih memiliki pandangan negatif terhadap pemberian PR dari guru. Jika adanya PR dipandang sebagai hal positif, PR dapat memberikan banyak manfaat bagi siswa itu sendiri maupun guru. Oleh karena itu, guru juga seharusnya memberikan pemahaman mengenai tujuan dan fungsi pemberian PR agar siswa tidak memandang PR sebagai hal yang percuma.
Pastinya, PR yang diberikan harus hasil olahan sendiri dari pendidik terkait, disesuaikan dengan diagnosis permasalahan masing-masing siswa, dan proporsinya yang cukup. Bagaimana menurut kalian? Apakah PR harus dihapuskan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H