Mohon tunggu...
Muhammad NaufalZidki
Muhammad NaufalZidki Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa

Penyuka ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Persepsi Status Janda: Stereotip dan Konsep Diri yang Terpaksa Terbentuk

26 November 2023   22:46 Diperbarui: 26 November 2023   23:32 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam kehidupan, mau atau tidak mau status seseorang seringkali akan distereotipkan akibat pandangan masyarakat. Namun, pernahkah anda bertanya bagaimanakah seseorang yang berstatus janda menginternalisasikan statusnya sebagai seseorang yang telah terjebak dalam stereotip yang beredar di masyarakat? Untuk mencoba untuk menjawab pertanyaan ini, salah satu hal yang kita dapat lakukan adalah mengkaji fenomena tersebut melalui sistem komunikasi intrapersonal. Salah satu fungsi dari sistem komunikasi intrapersonal adalah menjelaskan bagaimana individu membentuk pemahaman dan persepsi terhadap diri mereka sendiri.

Persepsi terhadap Janda

Persepsi dapat muncul karena adanya beberapa hal yang mempengaruhi, yaitu:

1. Keadaan stimulus, dalam hal ini berwujud manusia yang akan dipersepsi.

2. Situasi atau keadaan sosial yang melatarbelakangi stimulus.

3. Keadaan orang yang mempersepsi. Walaupun stimulus atau janda yang dipersepsi adalah orang yang sama, tetapi jika situasi sosial yang melatarbelakangi stimulus jandanya berbeda, akan berbeda hasil persepsinya (Walgito, 1994: 57).

Persepsi terhadap janda dalam masyarakat dipengaruhi oleh sejumlah faktor-faktor, seperti faktor sosial, budaya, dan keuangan. Janda adalah seseorang yang telah kehilangan pasangannya melalui kematian atau perceraian dan hidup sendiri setelah kehilangan pasangan tersebut. Persepsi ini dapat bervariasi di berbagai budaya dan masyarakat, namun seringkali masyarakat memiliki pandangan yang megatif terhadap janda yang dapat mempengaruhi hidup mereka. Masyarakat pada umumnya berpersepsi bahwa orang-orang yang menganut status janda adalah orang-orang yang harus diwaspadai dan juga dijaga karena janda dianggap sebagai orang-orang yang cenderung tidak stabil, apalagi janda yang masih muda. Masyarakat pula berpersepsi bahwa orang yang berstatus janda lebih sering disebut sebagai perusak hubungan suami istri orang lain dan juga sebagai penggoda. Namun ada pula orang yang berpersepsi positif yang memperhatikan latar belakang.

Stereotip terhadap Janda

Sedikit tentang stereotip, stereotip adalah gambaran umum yang seringkali berlebihan dan seragam tentang suatu kelompok orang atau karakteristik tertentu yang seringkali tidak mencerminkan keberagaman individu dalam kelompok tersebut. Stereotip adalah generalisasi yang dapat melibatkan pandangan positif atau negatif terhadap kelompok tersebut. Stereotip dapat menjadi dasar dari prasangka ketika prasangka digunakan untuk merendahkan atau merugikan individu atau kelompok yang dituju.

Stereotip yang ada terhadap janda sering kali merujuk pada masyarakat dengan terdapatnya  gambaran tradisional tentang mereka. Beberapa stereotip yang sering muncul meliputi:

  • Kehidupan yang Terbatas: Salah satu stereotip yang seringkali muncul adalah bahwa janda harus hidup dalam keterbatasan, baik secara finansial maupun sosial. Padahal, banyak janda yang memiliki karier, keluarga yang mendukung, dan kehidupan yang aktif.

  • Ketergantungan: Ada persepsi bahwa janda cenderung menjadi tergantung pada orang lain, terutama pada pria, untuk mencukupi kebutuhan mereka. Namun, banyak janda mampu mandiri dan meraih kesuksesan dalam berbagai bidang.

  • Kehilangan Seksualitas: Beberapa orang mungkin berpikir bahwa janda tidak lagi memiliki kehidupan seksual atau minat dalam hubungan intim, yang jelas merupakan stereotip yang tidak benar. Kehidupan seksual seseorang tidak selalu berkaitan dengan status pernikahan.

  • Kehilangan Identitas: Janda seringkali dilihat sebagai individu yang kehilangan identitas mereka setelah pasangan mereka meninggal. Padahal, banyak janda mengembangkan identitas baru dan mengejar impian dan tujuan pribadi mereka.

Bagaimana Konsep diri berpengaruh dalam persepsi seorang janda?

Konsep diri adalah gambaran mental yang dimiliki seseorang tentang dirinya sendiri. Ini mencakup pandangan individu tentang identitas, kepribadian, nilai-nilai, kemampuan, dan perasaan terhadap diri sendiri. Proses pengembangan konsep diri seringkali melibatkan komunikasi intrapersonal, di mana seseorang berbicara kepada diri sendiri secara mental, merenung tentang pengalaman hidup mereka, pertimbangan tentang nilai-nilai mereka, serta evaluasi dan refleksi atas tindakan dan pilihan mereka. Mengutip dari  Stuart dan Sundeen,1991: 372 yang memaparkan mengenai Konsep Diri (bagian dari komunikasi intrapersonal) mengartikan bawa hal tersebut adalah semua ide-ide, pikiran, kepercayaan, dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain. 

Terbentuknya konsep diri dari seorang wanita setelah melalui fase perceraian sangatlah penting.  Perceraian sangat mungkin terjadi kepada siapa saja dan perlu dipahami sebagai akibat dari ketidakharmonisan dalam memelihara rumah tangga. Banyak faktor yang terjadi dalam kasus perceraian, diantaranya akibat perselingkungan atau yang sering dikenal dengan istilah pihak ketiga.

Banyaknya faktor-faktor tersebut mempengaruhi terbentuknya konsep diri terhadap wanita yang menyandang status janda cerai

Proses ini sangat individual dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pengalaman pribadi, dukungan sosial, kondisi keuangan, dan emosi salah satunya adalah faktor penerimaaan diri. Proses penerimaan diri seorang janda setelah bercerai atau kehilangan pasangan melibatkan serangkaian tahap emosional dan psikologis yang membantu mereka mengatasi perasaan kesedihan, kehilangan, dan perubahan dalam kehidupan mereka. Ini adalah proses yang individual dan bervariasi bagi setiap individu dan sangat melibatkan emosi.

Persepsi Janda dalam Komunikasi Intrapersonal

Persepsi pada seorang wanita berstatus janda dalam konteks komunikasi intrapersonal adalah bagaimana mereka melihat dan merenungkan diri mereka sendiri setelah mengalami perpisahan dengan pasangan mereka, baik melalui kematian maupun perceraian. Komunikasi intrapersonal mencakup cara janda merenungkan dan memproses pengalaman mereka secara pribadi, yang dapat memengaruhi cara mereka memandang diri mereka sendiri.

Komunikasi intrapersonal membantu seorang janda untuk menghadapi perasaan mereka, memproses pengalaman mereka, dan memahami diri mereka sendiri dalam konteks perubahan hidup yang signifikan. Selama proses ini, dukungan sosial, terapi, dan dukungan emosional dapat menjadi sumber yang sangat berharga bagi janda dalam menavigasi perubahan ini dan membangun persepsi diri yang positif.

Kesimpulan

Persepsi status janda dan stereotip yang terkait dengannya dapat mempengaruhi aspek-aspek kehidupan sehari-hari, seperti hubungan sosial, pekerjaan, dan kesejahteraan emosional. Konsep diri yang terbentuk akibat stereotip ini dapat membatasi potensi individu dan mempengaruhi interaksi mereka dengan orang lain.

Status janda seringkali dihadapkan pada stereotip dan pengaruh yang kuat terhadap perkembangan konsep diri individu tersebut. Stereotip masyarakat terhadap janda, yang dapat mencakup pandangan negatif, simpati berlebihan, atau asumsi-asumsi tertentu, dapat memengaruhi bagaimana janda melihat dirinya sendiri. Hal ini dapat menghasilkan konsep diri yang terpaksa terbentuk, di mana janda mungkin merasa terbatas oleh label tersebut dan merasa sulit untuk memahami atau menerima identitas mereka yang lebih luas.

Penting bagi masyarakat untuk menghindari penggunaan stereotip yang merugikan ini dan memberikan dukungan dan penghargaan kepada individu yang mengalami status janda. Dengan begitu, konsep diri janda dapat berkembang positif, memungkinkan mereka untuk hidup dengan lebih percaya diri dan bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun