Mohon tunggu...
Muhammad NaufalZidki
Muhammad NaufalZidki Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa

Penyuka ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Persepsi Status Janda: Stereotip dan Konsep Diri yang Terpaksa Terbentuk

26 November 2023   22:46 Diperbarui: 26 November 2023   23:32 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketergantungan: Ada persepsi bahwa janda cenderung menjadi tergantung pada orang lain, terutama pada pria, untuk mencukupi kebutuhan mereka. Namun, banyak janda mampu mandiri dan meraih kesuksesan dalam berbagai bidang.

  • Kehilangan Seksualitas: Beberapa orang mungkin berpikir bahwa janda tidak lagi memiliki kehidupan seksual atau minat dalam hubungan intim, yang jelas merupakan stereotip yang tidak benar. Kehidupan seksual seseorang tidak selalu berkaitan dengan status pernikahan.

  • Kehilangan Identitas: Janda seringkali dilihat sebagai individu yang kehilangan identitas mereka setelah pasangan mereka meninggal. Padahal, banyak janda mengembangkan identitas baru dan mengejar impian dan tujuan pribadi mereka.

  • Bagaimana Konsep diri berpengaruh dalam persepsi seorang janda?

    Konsep diri adalah gambaran mental yang dimiliki seseorang tentang dirinya sendiri. Ini mencakup pandangan individu tentang identitas, kepribadian, nilai-nilai, kemampuan, dan perasaan terhadap diri sendiri. Proses pengembangan konsep diri seringkali melibatkan komunikasi intrapersonal, di mana seseorang berbicara kepada diri sendiri secara mental, merenung tentang pengalaman hidup mereka, pertimbangan tentang nilai-nilai mereka, serta evaluasi dan refleksi atas tindakan dan pilihan mereka. Mengutip dari  Stuart dan Sundeen,1991: 372 yang memaparkan mengenai Konsep Diri (bagian dari komunikasi intrapersonal) mengartikan bawa hal tersebut adalah semua ide-ide, pikiran, kepercayaan, dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain. 

    Terbentuknya konsep diri dari seorang wanita setelah melalui fase perceraian sangatlah penting.  Perceraian sangat mungkin terjadi kepada siapa saja dan perlu dipahami sebagai akibat dari ketidakharmonisan dalam memelihara rumah tangga. Banyak faktor yang terjadi dalam kasus perceraian, diantaranya akibat perselingkungan atau yang sering dikenal dengan istilah pihak ketiga.

    Banyaknya faktor-faktor tersebut mempengaruhi terbentuknya konsep diri terhadap wanita yang menyandang status janda cerai

    Proses ini sangat individual dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pengalaman pribadi, dukungan sosial, kondisi keuangan, dan emosi salah satunya adalah faktor penerimaaan diri. Proses penerimaan diri seorang janda setelah bercerai atau kehilangan pasangan melibatkan serangkaian tahap emosional dan psikologis yang membantu mereka mengatasi perasaan kesedihan, kehilangan, dan perubahan dalam kehidupan mereka. Ini adalah proses yang individual dan bervariasi bagi setiap individu dan sangat melibatkan emosi.

    Persepsi Janda dalam Komunikasi Intrapersonal

    Persepsi pada seorang wanita berstatus janda dalam konteks komunikasi intrapersonal adalah bagaimana mereka melihat dan merenungkan diri mereka sendiri setelah mengalami perpisahan dengan pasangan mereka, baik melalui kematian maupun perceraian. Komunikasi intrapersonal mencakup cara janda merenungkan dan memproses pengalaman mereka secara pribadi, yang dapat memengaruhi cara mereka memandang diri mereka sendiri.

    Komunikasi intrapersonal membantu seorang janda untuk menghadapi perasaan mereka, memproses pengalaman mereka, dan memahami diri mereka sendiri dalam konteks perubahan hidup yang signifikan. Selama proses ini, dukungan sosial, terapi, dan dukungan emosional dapat menjadi sumber yang sangat berharga bagi janda dalam menavigasi perubahan ini dan membangun persepsi diri yang positif.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun