6. Informasi yang ditampilkan mampu menunjukan perbandingan dari kedua kelompok sehingga dinilai keakuratannya.
7. Penjelasan berupa masukan dan masukan orang lain.
8. Informasi yang bisa digunakan untuk kegiatan yang akan datang.
      Literasi media sering diartikan sebagai 'melek media'. Terkadang cara semacam ini dilihat dapat menyerderhanakan arti dari literasi media sendiri. Karena ketika di gabungkan dengan melek huruf maka literasi media diartikan sebagai 'sekedar' tidak buta akan media. Perkembangan media yang sangat cepat seharusnya dibarengi dengan berkembangnya gerakan literasi media yang komprehensif. Agar masyarakat menggunakan media massa sebagai kemajuan dan kesejahteraan bangsa. Melalui literasi media, diharapkan masyarakat dapat membedakan informasi yang bermanfaat dan yang menyebabkan kerugian bagi kehidupan lainnya.
      Bisa ditarik kesimpulan, dengan adanya literasi media diharapkan masyarakat dapat menilai informasi-informasi yang ada, dengan membandingkan dengan sumber-sumber lain yang kemungkinan memiliki akurasi kebenaran yang tinggi. Dan melalui model literasi media seperti itu, diharapkan masyarakat mampu memilih dan memilah informasi dari berbagai belahan dunia.
Penyebaran informasi dan berita palsu membuat problema yang cukup serius, bukan hanya menjadi persoalan nasional bahkan sudah menjadi permasalahan duniawi. Perkembangan media yang sangat cepat membuat semua orang mampu menguasai perubahan zaman yang ada. Ada yang memanfaatkan perkembangan tersebut sebagai suatu hal yang positif dan ada juga yang memanfaatkan perkembangan media sebagai sesuatu yang negatif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H