Mohon tunggu...
Muhammad Ilyas
Muhammad Ilyas Mohon Tunggu... Mahasiswa - universitas muhammadiyah malang

saya adalah sosok yang terkenal dengan dedikasi dan kedisiplinannya yang luar biasa. Sebagai individu yang rajin, saya selalu menunjukkan komitmen tinggi terhadap tugas-tugas, baik dalam konteks akademis maupun profesional. Kehadiran yang rajin di tempat kerja atau dalam lingkup kegiatan lainnya mencerminkan semangat kerja keras dan ketekunan yang menjadi pilar utama dalam pencapaian tujuan saya. Dengan kedisiplinan yang dimiliki, saya menjadi inspirasi bagi banyak orang dalam mengejar keberhasilan dan membangun fondasi yang kokoh untuk masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penanaman Etika Berkomentar dan Caption di Instagram

17 Desember 2023   22:59 Diperbarui: 18 Desember 2023   01:52 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dampak bagi maysarakat luas 

Kesalahan dalam berkomentar dan membuat caption di media sosial, terutama di Instagram, dapat ber-dampak besar pada masyarakat. Kesalahan perilaku saat berinteraksi melalui internet dapat meresahkan dan merugikan banyak orang. Ketidak nyamanan saat berinteraksi di dunia maya adalah salah satu konsekuensi yang lebih luas. Komentar yang tidak etis dapat menyebabkan lingkungan online yang tidak aman dan tidak ramah, serta mempengaruhi banyak orang dalam bersosialisasi secara digital (ulfah, 2020). Selain itu, pelanggaran etika dapat menyebabkan ketegangan dan konflik dalam komunitas online, menyebabkan perpecahan dan mengurangi rasa solidaritas di antara anggotanya.

Selain itu, efeknya dapat mencapai tingkat yang lebih dalam, berdampak pada kesejahteraan emosional dan mental masyarakat secara keseluruhan. Komentar atau caption yang merendahkan dapat memengaruhi harga diri dan citra diri seseorang, bahkan dapat menyebab-kan masalah kesehatan mental secara keseluruhan. pelanggaran etika dalam komunikasi online dapat merusak kepercayaan antar individu serta hubungan positif yang ada di antara orang-orang dapat terganggu oleh ketidak setujuan dan kesenjangan komunikasi yang parah. Hal ini juga dapat mengancam kelangsungan hidup komunitas daring.

  •             Di tingkat yang lebih besar, media sosial juga dapat mengalami dampak. Konten yang tidak etis dapat merusak reputasi platform, menarik pengguna, dan bahkan mengurangi partisipasi aktif. Ini dapat mendorong pihak berwenang untuk bertindak atau mengubah kebijakan untuk mengurangi risiko tersebut. Secara keseluruhan, pelanggaran etika dalam berkomentar dan membuat caption di media sosial dapat menyebabkan ke-adaan online menjadi lebih buruk dan berdampak negatif pada hubungan dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi individu, komunitas, dan platform untuk bekerja sama untuk memastikan bahwa komunikasi etis di dunia maya tetap dilakukan secara kolektif.

Dampak bagi pengguna media sosial Instagram 

Pelanggaran etika dalam berkomentar dan membuat caption di media sosial, terutama di Instagram, dapat berdampak besar pada pengguna. Tidak hanya pengalaman pribadi yang dapat dipengaruhi, tetapi juga dapat mempengaruhi aspek kesejahteraan dan interaksi sehari-hari (Pradana, 2021). Pengguna Instagram yang menerima komentar tidak etis mungkin mengalami ke-tidak nyamanan dan stres secara pribadi. Komentar yang merendahkan atau menghina dapat merusak harga diri dan citra diri, membahayakan kesehatan mental, dan menimbulkan perasaan tidak aman di internet. Selain itu, caption yang salah atau tidak etis dapat menyebabkan pengguna salah memahami pesan yang ingin mereka sampaikan. Ini dapat memengaruhi bagaimana orang melihat mereka sendiri dan menyebabkan di namika dalam hubungan teman, keluarga, atau pengikut yang rumit.

Interaksi yang tidak etis dapat merusak rasa saling percaya di antara anggota komunitas online. Pengguna mungkin menjadi lebih berhati-hati dalam berbagi dan berpartisipasi aktif, dan mereka mungkin tidak memiliki keberanian untuk menyatakan pendapat atau berbagi pengalaman secara terbuka. Selain itu, pengguna Instagram mungkin mengalami tekanan sosial untuk memenuhi peraturan atau ekspektasi yang muncul dalam komentar atau caption di platform tersebut, serta dapat menyebabkan tekanan yang tidak sehat untuk mendapatkan pengakuan atau persetujuan yang berdampak negatif pada persepsi diri dan kebahagiaan mereka. Dampak ini, baik secara emosional maupun psikologis membuat sulit bagi pengguna untuk menavigasi lingkungan digital dengan cara yang positif. Oleh karena itu, penting bagi orang-orang untuk memahami konsekuensi komunikasi online yang tidak etis dan berkontribusi pada pembentukan lingkungan online yang positif, mendukung, menghargai, dan menjaga keamanan pengguna Instagram.

Upaya Menerapkan Penanaman Etika Berkomentar dan Caption pada Media Sosial Instagram 

Upaya  pemerintah  

Pengaturan etika komentar dan caption di media sosial, terutama di Instagram, adalah bukti komitmen pemerintah untuk menciptakan lingkungan online yang aman, positif, dan bermartabat. Pemerintah memainkan peran penting dalam menetapkan standar etika dan norma sosial di dunia maya. Pemerintah pertama-tama harus memberi tahu orang tentang pentingnya ber komunikasi secara etis di Instagram. Mereka dapat mengadakan kursus, seminar, atau kampanye sosial untuk memberi tahu orang tentang manfaat komunikasi etis (Pabuntang, 2022). Pemerintah juga dapat bekerja sama dengan platform media sosial untuk membuat standar etika yang jelas dan menerapkannya secara teratur. Untuk menciptakan lingkungan internet yang positif, orang harus bekerja sama untuk membuat aturan yang jelas tentang komentar dan caption.

Dalam upaya pemerintah untuk menerapkan etika berkomunikasi, pengawasan dan penegakan hukum juga termasuk. Sanksi atau tindakan hukum yang diterapkan terhadap pelanggaran etika dapat menjadi dorongan untuk mencegah perilaku yang merugikan dan merendahkan. Selain itu, pemerintah dapat membantu kampanye kesadaran masyarakat tentang pentingnya menghormati perbedaan pendapat dan menghindari sikap yang merugikan atau merendahkan. Ini memiliki potensi untuk menciptakan budaya komunikasi online yang lebih toleran.

upaya pemerintah dapat mencakup pembentukan lembaga atau tim khusus untuk menangani pelanggaran etika di dunia maya. Tim-tim ini dapat bekerja sama dengan organisasi masyarakat sipil, platform media sosial, dan pihak terkait lainnya untuk memberikan tanggapan cepat terhadap masalah yang muncul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun