Empat teori yang melatar belakangi perlunya pembelajaran berdiferensiasi. Empat teori tersebut yaitu teori sistem ekologi, teori multiple intelligences, teori ZPD (Zone of Proximal Development), dan learning modalities.
Teori Sistem Ekologi
Teori sistem ekologi dikemukakan oleh Urie Bronfenbrenner. Teori ini menjelaskan tentang perkembangan individu dalam interaksinya dengan lingkungan luar dari dirinya yang dapat mempengaruhi segala aspek perkembangannya. Teori ini meliputi lima sistem lingkungan sebagai berikut.
- Mikrosistem
Mikrosistem merupakan kondisi dimana seseorang berinteraksi dengan orang lain atau institusi yang paling dekat dengan kehidupannya. Contoh dengan orang tua, tetangga, teman di sekolah maupun teman sebaya.
- Mesosistem
Mesosistem merupakan hubungan antara mikrosistem. Contoh interaksi orang tua dan guru dalam sistem sekolah.
- Ekosistem
Ekosistem merupakan suatu kondisi dimana kondisi tersebut mempengaruhi perkembangan anak, tetapi anak tidak terlibat dalam satu peran langsung. Contoh seorang ayah dan ibu yang mengajarkan kemandirian pada anaknya sehingga menimbulkan perilaku kemandirian pada anak seperti anak terbiasa menyapu rumah dan membantu pekerjaan orang tua di rumah.
- Makrosistem
Makrosistem merupakan sistem yang mengelilingi mikrosistem, mesosistem, dan ekosistem yang menunjukkan nilai-nilai ideologi, hukum masyarakat, dan budaya politik. Contoh anak dari negara Indonesia tidak sama dengan anak dari negara lain.
- Kronosistem
Kronosistem merupakan dimensi waktu yang menuntun perjalanan setiap level sistem dari mikrosistem hingga makrosistem. Kronosistem meliputi berbagai peristiwa hidup dan kondisi sosio-kultural seseorang.
- Teori Multiple Intelligences (Kecerdasan Majemuk)
Teori multiple intelligences disebut juga dengan kecerdasan majemuk. Teori ini dicetuskan oleh Howard Gardner, ia merupakan seorang psikolog perkembangan dan profesor pendidikan dari Graduate School of Education, Harvard, Amerika.Â
Inteligensi dalam teori ini diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam memecahkan atau menyelesaikan permasalahan di situasi yang bermacam-macam. Teori ini meliputi delapan jenis kecerdasan yang berbeda-beda, dimana kecerdasan-kecerdasan tersebut hadir dalam satu atau lebih aktivitas. Delapan kecerdasan tersebut sebagai berikut.
- Kecerdasan verba-linguistik
Kemampuan dalam berbahasa seperti membaca, menulis, berbicara, memahami makna dari kata-kata, dan menggunakan bahasa yang benar.
- Kecerdasan logis-matematis