Baca:Â Timur Tengah Pasca Genosida Gaza
Upaya-upaya konsisten yang bertujuan untuk mengukuhkan kontrol dan supremasi Yahudi secara permanen atas seluruh wilayah Palestina yang bersejarah telah dilakukan oleh Zionis, seperti pencaplokan Yerusalem Timur dan Tepi Barat, perluasan permukiman ilegal di Tepi Barat, penggunaan penghalang, pos-pos pemeriksaan, dan zona pengecualian, dan lain-lain.
Mantan kepala badan intelijen Israel, Mossad, Shabtai Shavit pernah secara jujur mengatakan bahwa penolakan Israel untuk mencapai perdamaian adalah sebuah keputusan yang disadari, bukan hanya respon terhadap faktor eksternal.
Menurutnya, tokoh-tokoh kunci dalam kepemimpinan Israel, terutama Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, telah menghindari diskusi perdamaian yang berarti dengan Otoritas Palestina.
Tekanan politik internal, terutama dari sayap kanan Israel, telah memainkan peran penting dalam menggagalkan negosiasi tersebut, lanjutnya.
Lebih mengejutkan, selama gencatan senjata bulan November, sebuah majalah lokal Israel menulis bahwa alih-alih menargetkan anggota Hamas atau Jihad Islam, tentara Israel dengan sengaja menargetkan warga sipil di Gaza.
Perubahan politik yang sedang berlangsung di Israel, yang ditandai dengan meningkatnya budaya fasis, retorika genosida, dan gagasan bahwa hanya orang Yahudi yang memiliki kedaulatan di Israel dan Palestina, mengindikasikan adanya upaya bersama untuk melenyapkan rakyat Palestina.
Hal ini tidak hanya mencakup dimensi fisik dan eksistensial, tetapi juga kampanye politik yang didorong oleh pembunuhan massal. Strategi ini sekarang diperparah dengan genosida yang sedang berlangsung di Gaza dan, pada tingkat yang lebih lambat namun sama sistematisnya, di Tepi Barat.
Jelas tindakan Israel di Gaza jelas merupakan genosida!!!
Baca:Â Palestina dan Tragedi Dunia yang Acuh Tak Acuh Tanpa Akhir
Keterlibatan Barat, terutama dukungan aktif dari Amerika Serikat, menambah gawatnya situasi ini. Sayangnya, PBB tidak berdaya dan tidak efektif dalam menghentikan perkembangan yang mengganggu ini.