Mohon tunggu...
Hasan Izzurrahman
Hasan Izzurrahman Mohon Tunggu... Penulis - Diam Bersuara

Peneliti multidisiplin. Mengkhususkan diri dalam ilmu politik, hubungan internasional, kebijakan luar negeri, dan hak asasi manusia. Kontak saya di hasanizzul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Timur Tengah Pasca Genosida Gaza

13 Desember 2023   12:29 Diperbarui: 13 Desember 2023   12:34 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by CHUTTERSNAP on Unsplash

Sulit rasanya memprediksi bagaimana kondisi Timur Tengah pasca genosida di Gaza, di mana Netanyahu bersumpah untuk mengambil dan mengontrol kembali wilayah itu.

Kita belum tahu apa hasil politik dari perang ini, bahkan ketika proporsi bencana menjadi semakin nyata dengan lebih dari 16.000 warga Palestina terbunuh-sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.

Selain itu, sekitar 1,8 juta jiwa telah mengungsi karena infrastruktur penting di Gaza telah hancur.

Artinya, wajah baru Timur Tengah akan ditandai kembali oleh sejumlah besar pengungsi dan orang-orang terlantar untuk tinggal di kamp-kamp sesak dan tidak manusiawi.

Situasi ini agaknya mirip dengan kondisi perang di Suriah, yang mana telah memaksa sejumlah besar pengungsi dan orang-orang kehilangan tempat tinggal.

Ada lebih dari 5 juta pengungsi Suriah yang terdaftar di Turki, Lebanon, Yordania, Irak, dan Mesir, di samping jutaan lainnya mengungsi di dalam negeri.

Banyak dari mereka hidup dalam kondisi sulit dan menghadapi kemiskinan yang ekstrim.

Satu hal yang pasti, perang akan menciptakan generasi baru penderitaan psikologis karena mereka berjuang untuk mengatasi kematian dan kehilangan.

Generasi yang terpinggirkan

Dinamika perpindahan selalu terkait dengan radikalisme, kecemasan, ketidakpastian, dsb. Hal ini memudahkan proses perekrutan kaum muda yang tidak puas ke dalam kelompok-kelompok seperti ISIS.

Apa yang kita rasakan saat ini adalah bom waktu yang terus berdetak, yang diwakili oleh generasi yang terpinggirkan dan tidak stabil dalam hidupnya yang tidak lagi normal.

Wajah baru Timur Tengah pasca perang Gaza ini juga akan terpengaruh oleh meningkatnya peran aktor-aktor non-negara.

Perang ini telah meningkatkan relevansi aktor-aktor tersebut, terutama Hamas yang diklasifikasikan sebagai organisasi teroris di Inggris dan negara-negara lain. Profil Hizbulloh Lebanon dan Houthi di Yaman juga telah meningkat.

Photo by Ehimetalor Akhere Unuabona on Unsplash
Photo by Ehimetalor Akhere Unuabona on Unsplash

Meningkatnya peran aktor-aktor non-negara ini mencerminkan kegagalan yang menyedihkan dari konsep negara nasional Arab.

Hal ini juga membawa konsekuensi yang mengerikan, termasuk kembalinya afiliasi etnis, agama, dan sektarian serta diintegrasi kedaulatan negara-negara regional.

Parahnya, hal ini juga mencerminkan ledakan hubungan lintas batas dan perluasan pengaruh Iran sebagai bagian dari poros perlawanan.

Ada pergeseran dalam sifat perang regional degan penekanan yang semakin besar pada perang perkotaan, pertempuran proksi, perang psikologis, propaganda dan disinformasi.

Pada saat yang sama, perang Gaza juga akan memperbaharui diskusi tentang pentingnya Timur Tengah secara strategis dalam ranah politik internasional, di mana AS agak memalingkan badan dari kawasan di tengah-tengah poros Tiongkok dan Rusia.

Semakin jelas bahwa nilai dan pentingnya Timur Tengah melampaui pertimbangan ekonomi hingga ke ranah agama, simbolis, dan budaya, yang menghubungkan negara-negara besar terutama kaitannya dengan isu Palestina.

Jika ini adalah implikasi regional awal, maka implikasi lainnya juga akan muncul seiring berjalannya waktu tentang apa yang akan terjadi selanjutnya dari hasil perang Gaza.

https://medium.com/@hasanizzul/timur-tengah-pasca-genosida-gaza-295cbbcf3c24

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun