Mohon tunggu...
Muhammad Lahiq Al Farobbi
Muhammad Lahiq Al Farobbi Mohon Tunggu... Freelancer - Perencanaan Wilayah dan Kota - UNEJ

Mahasiswa S1 Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Jember '19

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menambah Nilai Jual Air Legen Sebagai Produk Olahan (Disertai Proses Penyediaan Bahan Baku Sampai Distribusi)

12 April 2021   13:21 Diperbarui: 12 April 2021   13:43 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Di Indonesia kebanyakan pada saat masa panen tiba, hasil pertanian seperti sayur-sayuran, buah-buahan dan umbi-umbian banyak mengalami kerusakan sebelum dikonsumsi, hal ini dikarenakan hasil panen umumnya langsung dijual dalam bentuk segar tanpa ada proses penanganan yang baik. Penanganan yang kurang baik ini akan berpengaruh pada lama masa penyimpanan baik buah-buhan maupun sayuran karena hasil pertanian tersebut memiliki sifat mudah rusak (sekitar 30 – 40 %).

Mengingat pentingnya hasil pertanian seperti buah-buahan dan sayuran bagi masyarakat, maka untuk mengurangi jumlah kerusakan tersebut serta dapat menambah nilai jual dari hasil pertanian maka diperlukan penanganan yang benar dan tepat salah satunya adalah diolah menjadi sebuah produk. Dengan pengolahan menjadi produk diharapkan dapat menekan kerusakan hasil pertanian dan dapat memperoleh nilai tambah yang lebih besar serta dapat menghasilkan produk pertanian dari komuditas lokal.

Salah satu hasil pertanian yang memiliki sifat mudah rusak adalah air legen. Air legen sendiri merupakan hasil dari bunga pohon lontar atau siwalan yang disadap. Berbicara mengenai legen, di Kabupaten Gresik terdapat sebuah desa, yakni Desa Hendrosari yang diberi julukan dengan Desa Sewu Lontar, karena di desa ini banyak tumbuh pohon siwalan (lontar). Potensi yang dimiliki desa tersebut harus dimanfaatkan dengan baik agar masyarakat mendapat keuntungan dari potensi desa yang ada. Dikarenakan sifat air legen yang mudah rusak, masayarakat memutar otak untuk menjadikan produk baik makanna ataupun minuman dari air legen agar dapat bertahan lama, karena perlu diketahui bahwa air legen yang telah disadap dari pohonnya akan menjadi rusak jika didiamkan begitu saja selama 4 jam dan akan bertahan selama 10 jam jika di masukkan kedalam mesin pendingin. Air legen yang rusak ini akan menjadi minuman memabukkan atau biasa dikenal dengan nama tuak.

Dari permasalahan yang ada, masyarakat khususnya Desa Hendrosari mempunyai beberapa inovasi dalam membuat produk olahan yang dapat menambah lama masa penyimpanan air legen. Produk olahan ini nantinya juga akan mempunyai kesempatan perluasan pemasaran ke pada masyarakat luas dan dalam hal ini akan mempunyai pengaruh positif bagi masyarakat Desa Hendrosari dalam hal ekonomi. Berikut merupakan penjelasan mengenai proses pembuatan produk dari mulai penyediaan serta sumber memperoleh bahan baku yakni air legen sampai dengan pemasaran kepada masyarakat :

  • Penyediaan bahan baku dalam hal ini adalah air legen. Bahan baku yang diperoleh berasal dari petani yang bermata pencaharian menyadap air legen di Desa Hendrosari. Perlu diketahui pohon siwalan (lontar) ini menjadi potensi yang besar di desa ini karena jumlahnya yang banyak. Desa dengan luas wilayah 192 Ha ini Sebagian besar lahannya dipakai untuk lahan pertanian pohon siwalan (lontar). Dari 3600 pohon lontar, masih terdapat 1387 pohon yang dapat menghasilkan legen dan buah siwalan. Setiap tahunnya para penyadap pohon lontar dapat mengambil 868.700 liter legen dari 792 pohon lontar penghasil legen dan menghasilkan buah siwalan sebanyak 17.850 bungkus (10 buah per bungkus) dari 595 pohon penghasil buah siwalan.
  • Proses pengambilan air legen di pohon siwalan (lontar). Legen ini berasal dari bungah pohon lontar dengan cara disadap. Legen ini kebanyakan diperoleh dari bungah pohon lontar atau siwalan jenis perempuan yang bunganya berbentuk sulur. Sulur bungannya dipotong sedikit demi sedikit untuk disadap getahnya dan ditampung pada potongan bambu atau wadah plastik. Penyadapan membutuhkan waktu semalaman sebelum bisa diambil air legen.
  • Proses pembuatan produk ini ada beberapa macam yakni seperti permen legen, saus legen dan beberapa tahun belakang dikembangkan juga sebagai nata de legen. Nata de legen ini merupakan produk tiruan dari nata de coco yang bahannya berasal dari legen. Proses pembuatan yang dilakukan seluruhnya oleh masyarakat Desa Hendrosari. Sebelumnya, diskoperindag bekerja sama dengan PT Pembangkitan Jawa-Bali (PT PJB) Gresik. Anak perusahaan PLN itu telah mengucurkan dana CSR (corporate social responsibility) sebesar Rp 55 juta untuk membeli alat pengepak legen. Diharapkan dapat membantu masyarakat dalam menghasilkan produk yang lebih cepat dan efisien.
  • Distribusi produk. Pendistribusian produk olahan legen ini biasanya di lakukan dengan menempatkan produk pada tokoh ataupun restoran. Selain itu juga dilakukan pemasaran secara online agar produk ini dapat diketahui oleh banyak orang yang nantinya akan berdampak positif terhadap penjualan produk dan dari segi ekonomi.
    Itulan beberapa ulasan mengenai hasil produk olahan dari air legen mulai dari proses penyediaan bahan baku sampai dengan distribusi. Banyak manfaat yang diperoleh dari pengolahan hasil pertanian seperti lamanya masa penyimpanan produk dan kerusakan bahan baku sebelum konsumsi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun