Mohon tunggu...
Muhammad Haryo Saputro
Muhammad Haryo Saputro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi PJJ Universitas Siber Asia

Nama saya Muhammad Haryo Saputro, Saya adalah Mahasiswa Universitas Siber Asia Program Studi Ilmu Komunikasi. Umur saya 21 tahun, dan berdomisili di Depok, Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Kabupaten Mojokerto Tidak Melakukan Tradisi Perayaan Tahun Baru 2023?

16 Februari 2023   22:00 Diperbarui: 16 Februari 2023   22:15 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur - Tak seperti kebanyakan daerah di
Indonesia yang merayakan tahun baru dengan berbagai acara dan kegiatan
khusus. Di Indonesia, perayaan tahun baru juga merupakan salah satu tradisi
yang cukup populer. Meski demikian, cara merayakannya tidak sama di
setiap daerah.

Beberapa daerah di Indonesia merayakannya dengan cara yang
sederhana, seperti berkumpul bersama keluarga dan teman-teman atau
menonton tayangan spesial di televisi. 

Namun, di beberapa daerah lain,
perayaan tahun baru diiringi dengan kegiatan-kegiatan yang lebih meriah,
seperti mengadakan pesta, menyalakan kembang api, atau menonton
pertunjukan di tempat-tempat hiburan.


Selain itu, di Indonesia juga terdapat beberapa daerah yang merayakan tahun
baru dengan cara yang unik sesuai dengan tradisi dan kebudayaannya
masing-masing. Misalnya, di Bali, perayaan tahun baru diperingati dengan
merayakan Nyepi, yaitu hari kebijakan diam di Bali. 

Di sisi lain, di
Minangkabau, Sumatra Barat, perayaan tahun baru diperingati dengan
merayakan adat pergaulan bebas (ngabahariang) yang merupakan salah satu
tradisi adat Minangkabau. Berbeda seperti daerah lain, di Kabupaten
Mojokerto, Jawa Timur tak ada satupun tradisi perayaan tahun baru. 

Hal ini
terlihat dari tak adanya kegiatan-kegiatan khusus yang diadakan pada tanggal
1 Januari setiap tahunnya yang di lakukan oleh perorangan atau pun yang di
selenggarakan oleh Pemerintah daerah.


Menurut sejarah, tradisi perayaan tahun baru di Kabupaten Mojokerto tidak
pernah ada sejak dulu. Masyarakat di sana lebih mengutamakan
memperingati hari-hari besar keagamaan dan tradisi lokal yang sudah ada
sejak lama. Tradisi yang biasa di lakukan masyarakat Kabupaten Mojokerto
adalah seperti Tradisi Grebeg Suro Majapahit adalah tradisi tahunan yang dilaksanakan setiap tanggal 1 Suro kalender Saka, lalu ada Seni Bantengan. 

Kesenian rakyat Bantengan berasal dari Kecamatan Pacet tepatnya di desa
Made yang dahulunya merupakan desa yang berdekatan dengan lereng
Gunung Welirang. 

Lalu juga ada Kesenian Ujung tumbuh menjadi kesenian
rakyat sebagai visualisasi perjuangan Raden Wijaya, pendiri Kerajaan
Majapahit, pada saat mengalahkan bala tentara Tartar. Dan sisanya adalah
kegiatan Keagamaan yang bisa di lakukan pondok pesantren dan keagamaan
lainnya.


Meski demikian, tidak mengherankan jika masyarakat Kabupaten Mojokerto
ikut merayakan tahun baru dengan cara-cara yang sederhana, seperti
berkumpul bersama keluarga atau menonton tayangan spesial di televisi.


Namun, tidak ada kegiatan khusus yang diadakan pemerintah atau lembaga
lainnya untuk merayakan tahun baru di Kabupaten Mojokerto. Kalau pun ada
perayaan di lakukan hanya sepontan oleh beberapa orang saja dengan
kembang api, atau kumpul bersama teman, para tetangga, hingga keluarga
dan kerabat dekat saja untuk merayakan dengan bakar sate, daging atau ikan
dan makan bersama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun