Mohon tunggu...
Muhammad AliAkbar
Muhammad AliAkbar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IAIN Pontianak Kader Himpunan mahasiswa Islam

Saya seorang Mahasiswa IAIN Pontianak, yang hobi dalam mencari Berita berita Hangat. Saya memiliki pengetahuan tentang berbagai topik, mulai dari ilmu pengetahuan dan teknologi hingga seni dan budaya, dan saya siap untuk membantu Anda dengan pertanyaan atau permintaan informasi apa pun yang Anda miliki. Jadi, jika Anda memiliki pertanyaan atau butuh bantuan, jangan ragu untuk bertanya kepada saya!

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Pembunuhan Brutal: Dinginnya Marison Duduk Depan Rumah Pegang Sajam Usai Bunuh Istri

29 Oktober 2023   20:16 Diperbarui: 29 Oktober 2023   21:05 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebat Karai, Kepahiang Bengkulu

Tebat Karai, Kepahiang - Sebuah tragedi yang mengerikan terjadi pada Minggu, 22 Oktober 2023, ketika seorang pria bernama Marison Kanedi (39) menusuk mati istrinya di kediaman mereka. Kejadian ini terjadi di depan mata warga setempat, yang tak dapat menyembunyikan keterkejutan mereka saat melihat Marison duduk dengan pedang di tangan setelah melakukan perbuatan mengerikan.Pembunuhan tersebut diduga dipicu oleh rasa cemburu Marison terhadap istrinya. Kasat Reskrim Polres Kepahiang, Iptu Dony Juniansyah, mengungkapkan bahwa Marison mulai mencurigai istrinya berselingkuh. Marison kemudian mencoba memeriksa handphone istrinya untuk mencari bukti, tetapi situasi semakin memanas ketika istrinya menolak memberikan handphone tersebut.Pertengkaran pun meletus, dan istrinya meminta cerai dari Marison setelah terjadi keributan tersebut. Emosi Marison mencapai titik puncak, mengakibatkan pembunuhan mengerikan. Istrinya mengalami tiga luka tusukan pada perut, dada, dan punggungnya, yang pada akhirnya merenggut nyawanya.

Yang membuat kejadian ini semakin mengejutkan adalah perilaku Marison setelah membunuh istrinya. Dia tidak melarikan diri seperti yang sering dilakukan dalam kasus-kasus serupa. Sebaliknya, Marison memilih untuk duduk di depan rumahnya dengan pedang di tangan, mengancam siapa pun yang mencoba mendekati rumahnya.

Warga sekitar yang terkejut melaporkan kejadian ini kepada polisi, yang segera merespons dan mengamankan Marison. Namun, pelaku mencoba melukai dirinya sendiri dan bahkan menegakkan racun setelah melakukan aksi pembunuhan tersebut.

Keluarga korban menolak melakukan proses autopsi, sehingga korban langsung dimakamkan setelah tragedi tersebut. Sementara itu, polisi masih menyelidiki lebih lanjut motif pasti di balik pembunuhan ini, dengan cemburu sebagai dugaan awal.

Tragedi ini menjadi pengingat yang menyedihkan tentang bahaya cemburu yang dapat merusak kehidupan dan mengakibatkan tindakan yang tak terbayangkan. Kasus seperti ini menggarisbawahi pentingnya menangani konflik rumah tangga dengan bijak dan damai, serta mencari bantuan ketika diperlukan untuk mencegah tindakan kekerasan yang tak termaafkan.

Penulis : Muhammad Ali Akbar Busiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun