Mohon tunggu...
Muhammad UlinNuha
Muhammad UlinNuha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Olahragawan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ricuh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua

10 Januari 2023   20:33 Diperbarui: 10 Januari 2023   20:42 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelompok Kriminal Bersenjata (kkb) Papua adalah suatu organisasi yang awal mulanya adalah organisasi papua merdeka (OPM) yang didirikan pada 1965 oleh Terianus Aronggear dan Aser Demotekay alasan organisasi ini bisa terbentuk karena suatu kelompok ingin mengakhiri Pemerintahan Papua dan Papua Barat, yang mana sebelumnya adalah Irian Jaya. Niat besar mereka adalah untuk melepaskan diri dari NKRI. 

Dan pada 19 Februari 2022 mulai lah aksi kkb yang itu terjadi di Kabupaten Puncak, Papua. Hal tersebut terjadi pada anggota Komando Pasukan Gerak Cepat (kopasgat) TNI AU yang sedang mengamankan aktivitas di Bandara Aminggiru Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua. Dan itu menyebabkan seorang prajurit dari kopasgat TNI AU terluka hingga dirawat di puskesmas Ilanga. 

tak cukup itu pada Juni 2022 kondisi di distrik Ilanga semakin tidak karuan setelah apa yang kelompok kriminal bersenjata itu lalukan, mereka membakan sejumlah fasilitas publik dan juga menyerang warga sipil. Yang mereka bakar adalah bangunan kantor dinas perhubungan yang itu juga merupakan unit penyelenggara bandara udara ( UPBU ) dan kantor Airnav, bangunan air Traffic Control/ATC Bandara Amingaru hingga rumah dinas. 

Dari kejadian tersebut terdapat 3 korban yang tewas akibat tembakan dan juga 3 korban luka- luka. dengan terjainya kejadian itu secara terus menerus sekitar 50 warga bersamaan mendatangi Polres Puncak untuk meminta perlindungan lebih.

Dan pada Desember 2022 kelompok kriminal bersenjata tersebut melakukan ancaman kepada warga sipil juga aparat kepolosian dan mereka meminta 2 permintaan yang harus dipenuhi dn apabila permintaan mereka tersebut tidak dipenuhi mereka akan melakukan pembantaian. Mereka melakukan ancaman berupa video yang mana rekaman video tersebut viral. Hal tersebut mengakibatkan perpecahan antara warga sipil dengan oraganisasi tersebut dan juga berdampak pada negara apabila hal tersebut tidak dapak di hentikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun