Media sosial juga dapat menyebabkan remaja memiliki ketergantungan yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari dan prestasi akademik remaja. Remaja yang memiliki ketergantungan yang tinggi pada media sosial dapat menghabiskan waktu yang berlebihan hanya untuk menggunakan media sosial, sehingga remaja mengabaikan pekerjaan rumah, tugas sekolah, dan menghindari interaksi sosial di dunia nyata. Sehingga hal ini dapat mengganggu pertumbuhan sosial dan akademik mereka serta memperburuk kesehatan mental yang menimbulkan kecemasan dan depresi karena perasaan tidak dapat mengikuti perkembangan yang diharapkan.
Selain itu, telah dibuktikan bahwa media penggunaan media sosial yang berlebihan juga dapat membahayakan kesehatan mental remaja. Bagi remaja, melihat secara terus-menerus terhadap konten yang tidak realistis, normatif, atau bahkan merugikan dapat berdampak negatif terhadap citra tubuh, harga diri, dan persepsi mereka terhadap diri mereka sendiri. Para remaja mungkin sering merasa insecure dan tidak puas dengan diri mereka sendiri, sehingga mereka terus-menerus diri mereka dengan standar media sosial yang tidak realistis. Sehingga, hal ini dapat menyebabkan remaja mengalami depresi, kecemasan, dan bahkan mengalami masalah nafsu makan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H