Mohon tunggu...
Muhammad FauzilAdhim
Muhammad FauzilAdhim Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa jurusan pendidikan Sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Media Sosial dan Perilaku Sosial Remaja: Dampak Ganda Media Sosial

31 Maret 2024   15:55 Diperbarui: 31 Maret 2024   15:58 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Media sosial di era sekarang menjadi hal yang sangat signifikan di berbagai bidang, karena faktanya, di era ini segalanya tidak bisa lepas dari media sosial. Berbagai kalangan usia bahkan membutuhkan media sosial, ada yang memanfaatkan media sosial hanya untuk sekedar berkomunikasi, mendapatkan hiburan atau ada yang mencari uang lewat media sosial sehingga tidak dapat kita bantah lagi bahwa media sosial memang menjadi hal yang sangat signifikan. Namun, dari berbagai kalangan siapa sih yang paling terpengaruh terhadap dampak dari media sosial?

Remaja merupakan kalangan yang paling terkena dampak dari media sosial, sebab mereka merupakan kalangan yang paling aktif dalam menggunakan media sosial, mulai dari Instagram, Twitter, Facebook, Tik tok, dan berbagai media sosial lainnya. Dengan berbagai macam konten hiburan dan akses yang sangat mudah membuat remaja begitu menyukai atau bermain media sosial. Media sosial menjadi tempat di mana remaja dapat mengekspresikan dirinya dengan bebas, media sosial juga dapat menciptatkan kreativitas kalangan remaja, dan remaja juga dapat mendapatkan informasi dari berbagai belahan dunia dengan proses yang singkat. Namun, media sosial juga dapat memberikan sisi negatifnya terhadap remaja, beberapa diantaranya menerima informasi tanpa mempertimbangkan benar atau tidaknya, remaja juga sering sekali terjadi kesalahpahaman yang menyebabkan terjadinya konflik. Maka, media sosial dapat memberikan dampak ganda pada remaja, baik dampak positif ataupun negative.

Terdapat data penggunaan media sosial berdasarkan umur di negara Indonesia.Dalam survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), 76,63% atau lebih dari 3 dari 4 responden kelompok umur 13-18 tahun mengaku meningkatkan frekuensi penggunaan internetnya. Persentase responden yang meningkatkan penggunaan internetnya tersebut lebih besar dari kelompok umur 19-34 tahun. Ada 53,99% kelompok 19-34 tahun yang mengaku meningkatkan penggunaan internetnya. Selanjutnya, ada 47,91% responden kelompok umur 35-54 tahun yang meningkatkan penggunaan internetnya dan hanya 31,93% kelompok umur 55 tahun ke atas yang meningkatkan penggunaan internetnya. Maka, dapat disimpulkan bahwa yang paling sering menggunakan media sosial dengan persentase tertinggi adalah kalangan yang berumur 13-18 tahun, dan berikutnya adalah kalangan berusia 19-34 tahun, dimana data keduanya merupakan yang tertinggi. Maka, dengan meningkatnya penggunaan media sosial di kalangan remaja akan menimbulkan dampak positif ataupun negatif.

Dampak Positif Media Sosial Terhadap Remaja

Media sosial menjadi hal yang signifikan bagi para remaja di era yang terus berkembang saat ini. Berbagai macam media sosial seperti Tik tok, Instagram, Twitter, Facebook, dan berbagai media sosial lainnya telah memberikan kesempatan bagi para remaja untuk dapat melakukan interaksi, kreativitas, dan menciptakan hubungan dengan orang lain, bahkan sekalipun orang itu berbeda negara dengan kita. Remaja sering kali ditekankan tentang bahaya dan dampak negatif dari media sosial, tetapi tentu media sosial juga dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kehidupan remaja. Terdapat beberapa dampak positif media sosial, terutama yang berkaitan dengan pembentukan interaksi yang baik.

Media sosial memiliki manfaat untuk remaja, karena dapat memberikan remaja kesempatan untuk melakukan komunikasi dan interaksi sosial yang lebih luas dan mudah. Sebelum adanya media sosial, para remaja seringkali melakukan komunikasi yang terbatas, pada teman sekolah atau dengan tetangganya, tetapi dengan terciptanya media sosial, mereka dapat melakukan komunikasi dan interaksi dengan cepat dan mudah yang terhubung dengan remaja dari seluruh dunia. Hal ini tentunya memungkinkan para remaja memiliki pertemanan dan hubungan yang sebelumnya bahkan tidak mungkin atau sulit terjadi.

Media sosial juga memberi para remaja tempat atau forum untuk berbagi minat, hobi, dan pengalaman mereka dengan orang lain. Contohnya, seorang remaja yang menyukai olahraga sepak bola maka dapat bergabung dengan komunitas pecinta sepak bola, atau seorang seniman dapat membagikan karyanya di platform media sosial seperti Instagram dan mendapatkan dukungan dan apresiasi dari komunitas seniman yang lebih luas. Sehingga, mereka memiliki rasa percaya diri yang besar dan menyadarkan mereka serta memberi mereka kesempatan untuk terus berkarya dan belajar dari orang lain.

Media sosial juga dapat memberikan kesempatan untuk para remaja agar dapat menyuarakan atau memberikan pendapat mereka tentang berbagai masalah sosial, politik, dan lingkungan. Mereka memiliki kemampuan untuk ikut berpartisipasi dalam bebrbagai gerakan sosial yang mereka percayai dan merencanakan sebuah kampanye atau petisi yang bersifat online. Tentunya, hal ini memberi para remaja perasaan untuk memberikan pendapat dan ikut berkontribusi terhadap perubahan masyarakat yang sejahtera, yang dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan sosial mereka.

Dampak Negatif Media Sosial Terhadap Remaja

Media sosial telah menjadi hal yang signifikan di kehidupan remaja sekarang, dimana teknologi digital mendominasi kehidupan sehari-hari. Meskipun media sosial memiliki banyak manfaat, media sosial juga memiliki dampak negatif terhadap remaja, terutama pada perilaku sosial remaja. Dari banyaknya dampak negative, terdapat tiga dampak negatif diantaranya, meningkatnya resiko cyberbullying dan perundungan secara online, remaja memiliki ketergantungan pada media sosial  yang dapat mengganggu kehdupan sehari-hari dan prestasi akademik, dan dampaknya terhadap kesehatan mental dan emosional remaja, termasuk mengalami depresi dan kecemasan.

Meningkatnya remaja mengalami cyberbullying dan perundungan secara online adalah salah satu dampak negatif media sosial yang paling sering terjadi. Individu dapat melakukan kekerasa secara verbal tanpa takut diidentifikasi karena anonimitas yang ditawarkan oleh platform media sosial. Remaja sering menjadi korban cyberbullying, yang bahkan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan depresi dan bunuh diri. Selain itu, perundungan secara online dapat menyebabkan korban merasa terisolasi sosial, rendahnya harga diri, dan menyebabkan masalah perilaku lainnya. Sehingga hal ini dapat berdampak pada kualitas hidup remaja secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun