Mohon tunggu...
Muhammad Ilham Nur Ikhsan
Muhammad Ilham Nur Ikhsan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Orang boleh lupa tapi catatan selalu mengingatkan

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Korupsi di Sultra dalam Renungan: Butuh 2 Langkah Ini atau Tidak Sama Sekali

2 Juni 2024   23:16 Diperbarui: 3 Juni 2024   05:47 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sulawesi Tenggara, sebidang tanah yang dirancang dengan keajaiban alam, membawa kekayaan yang melimpah dalam pangkuannya. Di antara perbukitan yang hijau dan pantai yang memukau, terletaklah harta karun tersembunyi yang menghidupkan pulau ini, nikel dan aspal Buton. Kedua sumber daya alam ini bukan hanya sekadar tambang emas bagi perekonomian wilayah, tetapi juga peluang untuk menunjukkan komitmen terhadap kemandirian dan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Nikel, dengan kilauannya yang memikat, menjadi salah satu aset terpenting Sulawesi Tenggara. Cadangan nikel yang melimpah di bawah tanahnya menjanjikan peningkatan signifikan dalam Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dan pertumbuhan ekonomi lokal. Nikel bukan hanya sebagai komoditas untuk diekspor, tetapi juga sebagai peluang untuk mengembangkan industri lokal, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat kemandirian ekonomi. Indonesia, dengan cadangan nikel yang melimpah, memegang peranan penting dalam pasar global, menunjukkan potensi besar dalam industri ini.

Sulawesi Tenggara tidak hanya dianugerahi dengan kekayaan nikel, tetapi juga dengan aspal Buton yang berkualitas tinggi. Sebagai pemilik 80% cadangan aspal alam dunia, Sulawesi Tenggara memiliki kesempatan emas untuk menjadi pusat industri aspal global. Sisa 20% cadangan tersebar di berbagai negara, menunjukkan dominasi Sulawesi Tenggara dalam industri ini. 

Potensi aspal Buton tidak hanya sebagai sumber pendapatan ekonomi, tetapi juga sebagai simbol kebanggaan nasional, menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam yang tak ternilai. 

Seyogyanya, kita hanya butuh rumusan sederhana namun tepat saja, untuk menunjukkan Indonesia bisa punya infrastruktur jalan yang berkualitas, tidak ada lagi protes, tidak ada lagi tangisan di sudut-sudut desa yang disebabkan jalan yang belum tersentuh aspal. Kita bisa sampai pada titik menegakan kepala untuk tunjukan bahwa kita bisa manfaatkan itu di hadapan dunia,  tidak selalu terlihat tertinggal untuk memanfaatkan  apa yang kita punya.

Sialnya, di tengah gemerlap kekayaan alamnya, Sulawesi Tenggara juga menjadi saksi dari bayangan yang menggelapkan  "korupsi". Kasus-kasus korupsi yang merajalela telah menempatkan Sulawesi Tenggara pada urutan teratas dalam daftar kerugian negara. Korupsi bukan hanya mencuri uang negara, tetapi juga mencuri masa depan generasi mendatang. Tantangan ini menciptakan hambatan besar bagi pertumbuhan ekonomi lokal dan mengancam keberlanjutan pembangunan wilayah.

Bayangkan jika korupsi merajalela dan tidak terkendali, sialnya, kekayaan alam yang melimpah yang kita miliki bisa sia-sia terbuang begitu saja. Dampaknya akan sangat merugikan bagi negara secara keseluruhan. Pertama, meskipun Sultra kaya akan sumber daya alam seperti nikel dan aspal, ironisnya, kekayaan ini tidak menghasilkan manfaat yang signifikan bagi masyarakat setempat. Korupsi yang merajalela akan membuat sumber daya alam yang seharusnya menjadi sumber kekayaan bersama dimanfaatkan secara tidak adil oleh segelintir orang, memperdalam kesenjangan ekonomi antara elit koruptor dan masyarakat luas.

Kedua, dampak negatifnya akan terasa dalam pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Dana publik yang seharusnya dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan program-program sosial lainnya bisa disalahgunakan atau hilang akibat praktik korupsi. Akibatnya, pembangunan yang tertunda atau tidak merata akan menghambat kemajuan ekonomi dan sosial, serta mengurangi akses masyarakat terhadap layanan publik yang berkualitas.

Ketiga, imbasnya akan meluas ke tingkat nasional. Sultra sebagai wilayah yang strategis dengan potensi ekonomi yang besar akan menjadi titik lemah dalam pembangunan nasional jika korupsi terus dibiarkan. Dampaknya tidak hanya berhenti di tingkat lokal, tetapi juga mengganggu stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Selain itu, citra negara di mata dunia juga akan tercoreng, menurunkan kepercayaan investor dan mitra dagang internasional, serta merugikan kemajuan pembangunan nasional secara keseluruhan.

Lantas apa yang harus kita lakukan?, setidaknya saya punya dua poin dalam perenungan saya. Aturan untuk memiskinkan koruptor dan pendidikan anti-korupsi menjadi mata pelajaran wajib adalah langkah-langkah yang sangat tepat dan bermanfaat. Penerapan aturan untuk memiskinkan koruptor menjadi langkah yang efektif untuk memberikan efek jera yang kuat terhadap para pelaku korupsi. 

Dengan memulihkan kerugian yang ditimbulkan akibat korupsi, baik secara finansial maupun moral, hal ini akan memberikan sinyal yang kuat bahwa korupsi tidak akan ditoleransi dan bahwa pelakunya akan dihukum dengan tegas. Aturan ini juga dapat membantu mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap sistem hukum dan pemerintahan.

Kedua, pendidikan anti-korupsi yang dimasukkan sebagai mata pelajaran wajib di semua tingkatan pendidikan adalah investasi jangka panjang yang sangat berharga untuk memerangi korupsi. 

Dengan memberikan pemahaman yang baik tentang bahaya dan dampak negatif korupsi, serta mendorong pembentukan karakter yang berintegritas dan bertanggung jawab, pendidikan anti-korupsi dapat membantu membentuk generasi muda yang sadar akan pentingnya integritas dan kejujuran dalam kehidupan bermasyarakat. 

Selain itu, pendidikan anti-korupsi juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan korupsi. Dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengenali, melaporkan, dan menentang tindakan korupsi,  generasi mendatang yang kita kemas melalui sistem ini dapat menjadi agen perubahan yang efektif dalam memerangi korupsi di tingkat lokal maupun nasional.

Kita tidak sedang berjuang untuk kepentingan kita sendiri atau untuk keuntungan jangka pendek, tetapi untuk masa depan yang lebih baik bagi semua orang. Ketika kita membiarkan korupsi berkembang, kita tidak hanya merampok masa depan kita sendiri, tetapi juga masa depan generasi mendatang. Anak-anak dan cucu kita berhak hidup dalam masyarakat yang bersih dari korupsi, di mana integritas dan kejujuran dihargai dan dijunjung tinggi.

Mari kita bersatu dalam menghadapi tantangan ini. Mari kita tingkatkan kesadaran akan bahaya korupsi, dan mari kita berkomitmen untuk bertindak dengan integritas dan kejujuran. Masa depan Sulawesi Tenggara, dan masa depan Indonesia, tergantung pada kita semua. Jangan biarkan kekayaan alam yang melimpah di tanah ini menjadi kutukan bagi generasi mendatang. Mari kita jadikan warisan kita sebuah kebanggaan, bukan penyesalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun