Akan tetapi ternyata tidak sampai di situ saja, karena banyaknya keluhan yang muncul akibat barang besar yang sukar di bawa ke mana-mana itu, maka lahirlah komputer jinjing (yang bisa dibawa ke mana-mana) oleh jasa dan gagasan seorang Alan Kay, dan kemudian dikembang-cetuskan oleh Adam Osborne yang dirilis pada tahun 1981 silam. Kini istilah komputer jinjing ini dikenal dengan laptop.Â
Jika kita melihat perkembangan dunia tuli-menulis, sebenarnya, generasi kita ini adalah generasi yang amat dipermudahkan, jika dibanding zaman yang berlalu sudah. Lalu entah kenapa nampaknya kita masih malas untuk menulis dengan segala fasilitas yang telah tersedia ini? Atau apakah karena kemudahan-kemudahan inilah yang ternyata malah menjadi pemupuk kemalasan, lahirnya jalan pintasan, sehingga banyak yang beranggapan, segala sesuatu apa pun itu sebanarnya mudah saja untuk didapatkan. Contoh: ada tugas membuat makalah, tinggal search google, ketemu, langsung copy-paste-kan.Â
Jelas sekali ke-instanan ini sudah mencenderai keintelektualan manusia, sehingga barangkali era kita sekarang dapat digolongkan menjadi era-nya kaum yang miskin karya, karena dimanja oleh teknologi yang tak bisa digunakan sebagaimana fungsinya.
Tapi tunggu dulu, hal tersebut tidaklah berlaku bagi mereka yang menekadkan diri, agar tidak mudah terlena dengan kebahagiaan instan tersebut. Mereka terus berusaha berada di atas rata-rata. Apalagi jika mereka diberi titipan berupa sarana (laptop atau sejenisnya) untuk memberadayakan otak supaya selalu aktif berpikir, menalar dan belajar. Tentu saja banyak karya yang mulanya hamil di dalam hati dan pikiran mereka, kemudian dilahirkan dalam bentuk bahasa tulisan yang bermanfaat untuk semua.Â
Ayo siapkan energi kita agar tetap bisa menulis! Himbauan ini saya tujukan pertama kali untuk diri saya sendiri.Â
Dari hari ini mulailah bertekad, bahwa kita tidak akan meninggalkan kegiatan menulis barang sehari saja. Buat target kegiatan ini sebagaimana orang-orang terdahulu juga menargetkan karya yang hendak diselesaikannya. Maka dari itu mulailah katakan pada diri, "Inilah jalan kepenulisanku."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H