Mohon tunggu...
MUHAMMAD TAQIPRAGATA
MUHAMMAD TAQIPRAGATA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UMY Prodi Hubungan Internasional

Otomotif, Lifestyle, bisnis, politik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

WHOOSH Jakarta - Bandung: Antara Kemajuan Teknologi dan Kontroversi Anggaran

3 Januari 2024   07:36 Diperbarui: 3 Januari 2024   07:38 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kereta cepat Jakarta-Bandung atau 'WHOOSH' merupakan proyek besar yang diresmikan pada masa pemerintahan presiden Joko Widodo yang memakan anggaran biaya sebesar 112 Triliun. Whoosh menjadi perbincangan kontroversial saat ini dikarenakan dibalik kemajuan teknologi transportasinya serta manfaatnya, Whoosh menelan biaya pembuatan yang begitu banyak dan jarak tempuh yang terlalu pendek sehingga manfaatnya tidak begitu dirasakan secara signifikan oleh masyarakat luas.

Proyek kereta cepat yang diusungkan oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini terlalu ambisius, sehingga tidak diperhitungkan secara matang yang dimana menyebabkan anggaran menjadi membengkak. Seharusnya anggaran tersebut dapat digunakan dengan cara membaca skala prioritas, bisa untuk pembanguan rumah sakit, sekolah, atau membenahi permasalahan transportasi yang kerap sering muncul dan belum usai.

Walaupun dana APBN yang digunakan untuk membiayai proyek ini hanya 21 Triliun, Kereta cepat Jakarta-Bandung membutuhkan waktu 40 tahun untuk pengembalian dana APBN dan investasi kepada para investor. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa dampak positif kereta berkecepatan tinggi ini meningkatkan konektivitas antara Jakarta-Bandung dan memudahkan perjalanan bisnis serta perdagangan antara kedua kota menjadi lebih cepat, hal negatifnya yang berdampak pada ekonomi kita adalah bertambahnya hutang kita ke china semakin besar dan bunga yang diberikan juga cukup menguras kantong negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun