Dalam proses pembuatan tidak sembarangan, melainkan dengan hati-hati karena jika terjadi kesalahan sedikitpun bisa membuat ikan dan bumbu-bumbunya menjadi rusak alias busuk dan berulat sehingga tidak dapat dikonsumsi.
Biasanya ikan yang digunakan bisa menggunkan ikan yang banyak kandungan lemak dan daging, seperti ikan patin, jelawat, papuyu, gabus, baung, atau gurami.
Selain ikan, bahan yang digunakan adalah beras ketan putih yang disangrai kemudian di tumbuk sampai halus, masyarakat menyebutnya dengan sebutan "samu".
Adapun cara membuatnya. Pertama cuci bersih ikan, lalu potong-potong ikan sesuai selera. Kedua, rendam potongan ikan selama 5-10 jam dengan air garam, setelah itu angkat dan keringkan. Ketiga, campur potongan ikan dengan dengan samu. Keempat, simpan didalam kotak kaca atau toples yang kedap udara, kemudian simpan selama 3-5 hari. Kelima, wadi bisa digoreng atau dimasak berkuah.
2. Pakasam
Hampir sama dengan wadi yaitu menggunakan bahan utama ikan dan beras, tetapi kuliner ini sedikit berbeda.
Pakasam merupakan makanan fermentasi khas dari suku Banjar berbahan dasar ikan tawar. Biasanya menggunakan ikan papuyu.
Pakasam terkenal sebagai makan khas dari Kabupaten Hulu Sungai Tengah, salah satu Kabupaten yang ada di Kalimantan Selatan.
Adapun cara pembuatannnya tidak jauh beda dengan wadi. Pertama, bersihkan ikan dari sisik dan perutnya. Kedua, rendam dengan air garam selama 2 hari (48 jam). Ketiga, cuci dan tiriskan. Ketiga, balut dengan garam dan beras yang sudah disangrai. Keempat, simpan dan tutup rapat sekurangnya-kurangnya seminggu agar terjadi proses fermentasi. Terakhir, goreng sesuai selera.
3. Mandai
Sebagaimana dijelaskan di artikel sebelumnya. Mandai merupakan makanan fermentasi dari kulit cempedak yang difermentasi dengan garam. Mandai merupakan salah satu lauk alternatif bagi masyarakat Kalimantan.
Mandai bisa dimasak dengan berbagai varian, diantaranya digoreng, ditumis dan dimasak berkuah.
4. Tempuyak
Musim durian? Pasti banyak kuliner yang satu ini. Yups!!! Tempuyak atau tempoyak hadir pada musim durian. Tempuyak merukan makanan hasil fermentasi dari daging durian. Adapun cara pembuatannya cukup mudah, yaitu daging durian difermentasi dengan garam dan cabe, kurang lebih difermentasi selama 7 hari atau lebih.