Coba bayangkan, bagaimana jika hubungan antara dosen dan mahasiswa lebih berimbang? Bukan hanya mahasiswa yang harus memahami posisi dosen, tetapi dosen juga berusaha memahami beban yang mahasiswa rasakan. Bukankah akan lebih menyenangkan jika dosen bersikap lebih terbuka mengenai kendala yang mereka hadapi, sekaligus memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berbicara tentang kesulitan mereka? Komunikasi yang baik sangat penting. Dosen memiliki kuasa untuk membantu atau justru memperlambat proses belajar mahasiswa. Namun, dengan komunikasi yang baik, banyak masalah yang bisa diselesaikan tanpa harus ada pihak yang merasa dirugikan.
Sayangnya, masih banyak dosen yang merasa berada di posisi yang tidak bisa diganggu gugat, seolah mereka tidak pernah salah. Padahal, ada banyak juga dosen yang bisa dijadikan contoh baik. Dosen yang tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga mengajarkan empati. Dosen yang mau meluangkan waktu untuk bimbingan tanpa membuat mahasiswa merasa diabaikan. Dosen yang memberikan masukan yang membangun, bukan hanya kritik tanpa solusi.
Kita Sama-sama Manusia
Pada akhirnya, dosen bukanlah dewa, dan mahasiswa bukanlah budak. Kita semua adalah manusia yang sedang berusaha bertahan dalam dunia pendidikan yang penuh tantangan. Sebaiknya, kita saling memahami, bukan saling menunggu untuk dipahami.
Jika dosen bersedia bersikap lebih terbuka dan memahami, mahasiswa pun akan lebih menghargai dan termotivasi untuk belajar. Dan mahasiswa? Kita juga harus mengingat bahwa dosen memiliki tanggung jawab yang besar. Jadi, ada kalanya kita juga harus sabar jika mereka menghadapi kesulitan. Namun, tentu tidak berarti kesabaran kita harus selalu diuji tanpa batas.
Kampus seharusnya menjadi tempat belajar yang nyaman, bukan medan perang antara mahasiswa yang frustasi dan dosen yang acuh. Mari kita mulai dengan saling memahami, agar kehidupan kampus tidak hanya menjadi soal nilai, tetapi juga tentang hubungan yang lebih manusiawi antara dosen dan mahasiswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H