Mohon tunggu...
Muhammad Dedi Hernandi
Muhammad Dedi Hernandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Student, overthinker, and love to sleep

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Kenapa Patah Hati Terasa Sangat Menyakitkan? Bagaimana Cara Menyembuhkannya?

24 September 2024   10:16 Diperbarui: 24 September 2024   13:43 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bayangkan hati kita adalah sebuah kaca jendela yang mulus dan bening, lalu tiba-tiba, tanpa peringatan, ada yang melempar batu keras ke arah jendela. Pecah, muncul retakan yang menyebar keseluruh bagian jendela, membuat jendela itu terlihat rapuh dan berantakan. Bayangkan juga ketika kita memecahkan sebuah gelas kaca ke lantai, tentu gelas tersebut pecah dan menjadi bagian-bagian kecil yang berantakan. Kemudian kita menyesal telah memecahkan gelas tersebut dan mencoba memperbaikinya dengan menempelkan satu persatu bagian gelas yang telah pecah tersebut menggunakan lem. Apakah bisa? Jawabannya adalah bisa, namun apakah gelas tersebut bisa menjadi bentuk semulanya? Jawabannya adalah tidak.

Begitulah perasaan patah hati. Sebuah kondisi yang tidak hanya meremukkan emosi, tetapi juga memberikan dampak pada fisik dan mental. Namun, kenapa patah hati bisa terasa sangat menyakitkan? Apa yang sebenarnya terjadi dalam tubuh dan pikiran kita saat kita mengalami perpisahan yang begitu menyakitkan? Ataupun sebuah kejadian yang tidak pernah kita bayangkan? Dan bagaimana kita bisa menyembuhkannya?.

Kenapa Patah Hati Terasa Menyakitkan?

Patah hati bukan sekadar metafora untuk menggambarkan perasaan sedih. Ketika seseorang mengalami patah hati, ada reaksi nyata yang terjadi di dalam tubuh. Menurut penelitian, bagian otak yang terlibat ketika kita mengalami kehilangan atau penolakan adalah bagian yang sama yang terlibat dalam merasakan rasa sakit fisik. Inilah kenapa kita sering merasakan dada yang sesak, sakit kepala, atau bahkan merasa mual ketika berada di tengah perpisahan yang emosional.
Dari sudut pandang penelitian terhadap manusia, hubungan dan keterikatan dengan orang lain adalah hal yang penting bagi kelangsungan hidup kita. Otak kita dirancang untuk memprioritaskan ikatan emosional, sehingga ketika kita merasakan penyesalan, merasa bersalah, ataupun kehilangan seseorang yang dekat, tubuh kita bereaksi dengan cara yang mirip ketika kita mengalami cedera fisik. Tubuh merespon dengan pelepasan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin, yang menyebabkan gejala fisik seperti peningkatan detak jantung, tekanan darah naik, dan kesulitan tidur.
Selain itu, cinta juga menghasilkan pelepasan hormon seperti oksitosin dan dopamine, hormon yang memberi perasaan bahagia dan nyaman. Ketika hubungan berakhir, produksi hormon-hormon ini menurun drastis, yang menyebabkan kita merasa hampa, kesepian, dan bahkan depresi.

Cara-Cara Menyembuhkan Patah Hati

Walaupun patah hati bisa terasa begitu menghancurkan, menyembuhkan luka secepatnya adalah hal yang paling penting dilakukan. Berikut adalah beberapa cara untuk merawat diri setelah mengalami patah hati:

1. Mengizinkan Diri Merasakan Rasa Sakit

Salah satu langkah pertama dalam menyembuhkan patah hati adalah mengizinkan diri untuk merasakan emosi sepenuhnya. Jangan menekan perasaan sedih, marah, atau kecewa. Ini adalah reaksi alami yang perlu dihadapi. Menangis, menulis, atau berbicara dengan teman bisa membantu melepaskan emosi tersebut.

2. Dukungan Sosial

Meskipun kita mungkin merasa ingin menarik diri dari dunia, dukungan dari teman dan keluarga sangat penting. Mereka bisa menjadi tempat kita bersandar, menawarkan perspektif baru, dan mengingatkan kita bahwa kita tidak sendirian dalam melalui masa sulit ini.

3. Mengalihkan Diri dengan Kegiatan Positif

Menghabiskan waktu untuk melakukan hobi, berolahraga, atau ikut dalam kegiatan yang membutuhkan kreativitas dapat membantu kita mengalihkan pikiran dari rasa sakit. Aktivitas fisik, khususnya, bisa merangsang produksi endorfin, hormon yang meningkatkan suasana hati.

4. Belajar Memaafkan Diri dan Orang Lain

Ketika merasa bersalah, menyesal ataupun ketika hubungan sedang tidak berjalan dengan benar. seringkali kita terjebak dalam rasa bersalah atau menyalahkan. Belajar untuk memaafkan diri sendiri dan orang lain adalah langkah penting untuk membebaskan diri dari rasa sakit yang berkepanjangan.

5. Fokus pada Diri Sendiri

Setelah merasa lebih baik, penting untuk kembali fokus pada diri sendiri. Ini adalah waktu yang tepat untuk menenangkan diri, menetapkan tujuan baru, dan fokus dalam pertumbuhan pribadi.

6. Terapi atau Konseling

Jika rasa sakit terasa terlalu berat untuk ditanggung sendiri, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Seorang psikolog misalnya, dapat membantu kita memahami perasaan kita dengan lebih dalam dan memberikan strategi untuk mengatasi trauma emosional.

Patah hati memang terasa sangat menyakitkan karena melibatkan seluruh aspek dari diri kita, seperti emosi, fisik, bahkan spiritual. Perasaan kehilangan dan penolakan dapat memperkeruh keseimbangan yang selama ini kita rasakan. Namun, seperti luka fisik yang bisa sembuh dengan waktu, begitu juga hati yang patah. Dengan memberi diri waktu, dukungan, dan perawatan yang tepat, kita bisa bangkit lebih kuat dari sebelumnya.

Pada akhirnya, patah hati mengajarkan kita bahwa meskipun cinta bisa menyakiti, kemampuan kita untuk mencintai dan disayangi tidak akan pernah hilang. Ini adalah bagian dari perjalanan hidup yang membantu kita tumbuh dan lebih memahami makna cinta yang sebenarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun