Membangun kolaborasi yang seimbang dengan disiplin ilmu lain untuk melengkapi analisis sosial.
Mengutamakan perspektif sosiologis sebagai dasar, sementara pendekatan dari ilmu lain digunakan sebagai pelengkap.
Membentuk tim penelitian multidisipliner yang fokus pada fenomena sosial tertentu.
5. Dinamika Fenomena Sosial yang Cepat
Masalah: Ketertinggalan sosiologi dalam memahami fenomena sosial baru seperti digitalisasi.
Solusi:
Mengadakan penelitian jangka pendek untuk memahami fenomena sosial yang sedang berkembang.
Mengadopsi teknologi terbaru, seperti artificial intelligence (AI), untuk mengumpulkan dan menganalisis data sosial.
Menyusun teori adaptif yang dapat berkembang seiring perubahan sosial.
6. Sulitnya Generalisasi
Masalah: Teori sulit diterapkan pada masyarakat yang beragam.
Solusi:
Mengembangkan teori yang bersifat kontekstual, yang relevan dengan kondisi masyarakat tertentu.
Mengutamakan penelitian mikro untuk memahami karakteristik masyarakat lokal.
Membandingkan temuan antar wilayah untuk mencari pola yang dapat digeneralisasi.
7. Tantangan Metode Penelitian
Masalah: Sulitnya eksperimen sosial yang valid dan kontrol terhadap faktor sosial.
Solusi:
Menggunakan metode penelitian naturalistik, seperti studi kasus atau observasi partisipatif, untuk memahami fenomena sosial secara alami.
Meningkatkan validitas melalui pengujian ulang hasil penelitian pada konteks yang berbeda.
Menggabungkan data sekunder dengan data primer untuk memperkuat analisis.
8. Kurangnya Kesadaran Akan Keilmuan Sosiologi