Mohon tunggu...
muhammad robby
muhammad robby Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa

saya robby

Selanjutnya

Tutup

Politik

Rusia dan Nato Memanas

2 Agustus 2023   15:56 Diperbarui: 2 Agustus 2023   16:04 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah memberikan peringatan serius mengenai potensi bahaya jika NATO ditarik lebih dalam ke dalam konflik di Ukraina, terutama jika anggota aliansi tersebut terus memasok persenjataan militer ke Kyiv. Pernyataan ini diberikan oleh Putin dalam Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg pada akhir pekan.

Putin menyatakan bahwa NATO mungkin terlibat secara lebih langsung dalam konflik di Ukraina, yang dapat memperburuk situasi yang sudah tegang. Selain itu, ia juga merujuk kepada pasokan persenjataan militer berat yang sedang berlangsung, termasuk kemungkinan pengiriman jet tempur kepada Ukraina.

Penting untuk dicatat bahwa komentar tersebut tampaknya mengacu pada jet tempur F-16 yang beberapa anggota NATO rencanakan untuk dikirim ke Ukraina sebagai bagian dari pasokan militer.

NATO, atau Aliansi Pertahanan Atlantik Utara, didirikan setelah Perang Dunia II dengan tujuan melindungi negara-negara Barat dari ancaman Uni Soviet. Aliansi ini memiliki prinsip pertahanan kolektif di mana serangan terhadap satu anggota dianggap sebagai serangan terhadap semua anggota.

Walaupun Ukraina bukan anggota resmi NATO, beberapa negara anggota aliansi ini telah memberikan dukungan militer kepada Ukraina dengan mengirimkan tank, kendaraan lapis baja, dan senjata lainnya. Hal ini memicu kekhawatiran dan reaksi dari Rusia.

Dalam pidatonya, Putin juga menegaskan potensi keberadaan senjata nuklir Rusia sebagai jaminan keamanan. Ia mencatat bahwa Rusia memiliki lebih banyak senjata nuklir daripada beberapa negara anggota NATO. Meskipun demikian, Putin juga menyebutkan bahwa negosiasi pengurangan senjata nuklir terus didorong.

Perlu diingat bahwa situasi geopolitik ini sangat kompleks dan melibatkan banyak faktor. Untuk informasi terkini dan lebih lanjut mengenai perkembangan ini, disarankan untuk mengikuti sumber berita tepercaya dan mendapatkan analisis dari ahli di bidang tersebut.

Keputusan Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk mencaplok empat wilayah Ukraina, yaitu Kherson, Zaporizhzhia, Donetsk, dan Luhansk, telah direspons dengan peresmian pendaftaran Ukraina sebagai anggota NATO. Langkah ini lebih lanjut diperparah oleh keputusan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, untuk menutup pintu dialog. Akibatnya, prospek perang di Eropa Timur dan dampak destabilisasi pada keamanan dan politik global tampak semakin memanjang.

Mark Leonard, Direktur Dewan Hubungan Luar Negeri Eropa, menyatakan bahwa tindakan terbaru Putin menunjukkan bahwa Rusia bersiap untuk konflik berkepanjangan. Hal ini diungkapkan melalui pernyataan Putin dalam Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg.

Keputusan Putin untuk menganeksasi empat wilayah tersebut mendapat penolakan dari banyak pihak. Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, telah menegaskan bahwa militer AS akan membela setiap inci wilayah teritorial NATO, meskipun saat ini belum ada kesepakatan mengenai keanggotaan Ukraina di NATO.

Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stolbenberg, juga menekankan bahwa NATO dan sekutu-sekutunya tidak akan mengakui aneksasi tersebut. Aliansi ini masih memandang seluruh wilayah yang dinyatakan oleh Kremlin sebagai wilayah Rusia sebagai bagian dari teritorial Ukraina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun