Pernahkah Anda membayangkan ubi madu, bahan pangan lokal yang sering kali dianggap sebagai makanan tradisional, dapat diubah menjadi camilan modern yang sehat, lezat, dan instagrammable? Kami, tim mahasiswa dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, mengambil tantangan itu dan menciptakan produk inovatif bernama Ubique. Pengalaman ini tidak hanya memberikan wawasan baru dalam dunia bisnis, tetapi juga mengajarkan kami banyak hal tentang kolaborasi, kreativitas, dan dampak sosial.
Dari Ide ke Inovasi: Bagaimana Ubique Lahir
Proyek Ubique berawal dari keprihatinan terhadap kurangnya minat generasi muda terhadap ubi madu. Padahal, ubi madu memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti tinggi serat, kaya antioksidan, dan memiliki indeks glikemik rendah. Sayangnya, ubi madu sering kali dianggap tidak menarik oleh anak muda, yang lebih memilih camilan instan atau produk impor. Dari situ, kami memutuskan untuk membuat sesuatu yang berbeda: mengolah ubi madu dengan teknik internasional ala crme brle, menciptakan camilan unik dengan rasa modern tanpa menghilangkan nilai gizi alaminya.
Ubique adalah camilan yang menggabungkan cita rasa lokal dengan sentuhan modern. Produk ini hadir dalam tiga varian rasa: Original, Topping Keju, dan Topping Coklat Premium. Setiap gigitan menghadirkan perpaduan tekstur lembut dari ubi madu panggang dan lapisan karamel renyah di atasnya. Untuk menyesuaikan dengan selera konsumen, topping keju memberikan rasa gurih yang khas, sementara topping coklat menawarkan rasa manis yang mewah.
Proses Kreatif dan Pengembangan Produk
Sejak awal, kami menyadari bahwa untuk memenangkan hati konsumen, Ubique harus memiliki keunikan dari segi rasa, tampilan, dan konsep. Kami melakukan banyak percobaan di dapur untuk mendapatkan tekstur karamel yang sempurna, sambil tetap menjaga rasa alami ubi madu. Tidak hanya itu, kami juga fokus pada estetika produk. Mengingat generasi muda sangat aktif di media sosial, Ubique dirancang untuk tampil "instagrammable" --- sebuah camilan yang menggoda tidak hanya di lidah, tetapi juga di mata.
Namun, menciptakan produk bukanlah proses yang mudah. Kami menghadapi berbagai tantangan, mulai dari penentuan harga pokok produksi (HPP), pengemasan, hingga strategi pemasaran. Dalam tahap pengembangan awal, kami memutuskan untuk menggunakan bahan lokal berkualitas tinggi dan memproduksi secara efisien agar tetap kompetitif di pasar.
Tantangan dan Pelajaran Berharga
Selama proses ini, banyak tantangan yang kami hadapi. Salah satu tantangan terbesar adalah bagaimana memasarkan Ubique di tengah persaingan produk camilan yang sudah mapan. Untuk itu, kami memanfaatkan media sosial sebagai platform utama promosi. Dengan bekerja sama dengan influencer lokal di bidang kuliner, kami mulai membangun kesadaran masyarakat terhadap produk ini.
Pada tahap awal pre-order, Ubique berhasil menjual 250 unit dengan total pendapatan Rp 3.450.000. Dari jumlah tersebut, laba bersih yang kami peroleh adalah Rp 927.975 setelah dikurangi biaya produksi. Meski hasil ini cukup menggembirakan, tantangan berikutnya muncul saat kami mengikuti demo day pertama. Pengeluaran untuk dekorasi booth dan pemasaran menyebabkan kerugian sebesar Rp 435.605. Namun, kami melihat ini sebagai investasi jangka panjang untuk membangun citra merek.
Di tahap kedua demo day, upaya kami mulai membuahkan hasil. Penjualan meningkat, dan kami berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp 140.495. Progres ini menunjukkan bahwa strategi pemasaran yang kami terapkan mulai bekerja, sekaligus memberikan motivasi untuk terus berinovasi.
Dampak Sosial: Memberdayakan Petani Lokal
Ubique bukan hanya tentang menciptakan camilan baru; produk ini juga memiliki misi sosial. Kami berkomitmen untuk mendukung petani ubi madu lokal di Surabaya dengan membeli bahan baku langsung dari mereka. Dengan cara ini, kami tidak hanya membantu meningkatkan pendapatan petani, tetapi juga mendorong praktik pertanian berkelanjutan. Langkah kecil ini kami harapkan dapat memberi dampak besar bagi masyarakat lokal.
Selain itu, melalui Ubique, kami juga ingin mengubah persepsi masyarakat terhadap ubi madu. Dengan mengemasnya menjadi produk yang modern dan bernilai jual tinggi, kami berharap semakin banyak orang, khususnya generasi muda, yang melihat potensi besar dari bahan pangan lokal ini.
Strategi Pemasaran dan Keberlanjutan
Untuk memasarkan Ubique, kami menggunakan strategi berbasis digital marketing. Media sosial seperti Instagram menjadi alat utama kami untuk menjangkau konsumen. Kami juga bekerja sama dengan beberapa food influencer untuk meningkatkan kesadaran terhadap produk. Selain itu, kami aktif mengikuti berbagai bazar kuliner lokal untuk memperkenalkan Ubique langsung kepada konsumen.
Kami percaya bahwa keberlanjutan adalah kunci dalam bisnis. Oleh karena itu, Ubique dirancang agar dapat berkembang tidak hanya dari segi keuntungan, tetapi juga dalam memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.
Harapan dan Langkah Ke Depan
Pengalaman mengembangkan Ubique telah memberi kami banyak pelajaran berharga, mulai dari manajemen bisnis, strategi pemasaran, hingga pentingnya bekerja sama sebagai tim. Kami percaya bahwa Ubique memiliki potensi besar untuk berkembang di pasar camilan sehat, khususnya di kota Surabaya yang memiliki populasi urban yang terbuka pada produk inovatif.
Ke depan, kami berencana untuk memperluas jangkauan pemasaran Ubique ke kota-kota lain, serta menambahkan varian rasa baru yang sesuai dengan preferensi konsumen. Kami juga ingin terus berinovasi dalam menciptakan produk yang tidak hanya lezat, tetapi juga sehat dan ramah lingkungan.
Ubique: Kiw Kiw, Manis Sekaliii!
Ubique adalah lebih dari sekadar camilan. Produk ini adalah simbol inovasi, kolaborasi, dan semangat untuk memanfaatkan potensi lokal. Kami berharap, kisah perjalanan Ubique dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk berani bermimpi, berinovasi, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Jika Anda sedang mencari camilan sehat yang lezat, praktis, dan unik, Ubique adalah jawabannya. Ayo, dukung produk lokal dan jadilah bagian dari perubahan bersama kami!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H