Mohon tunggu...
Muhammad WildanTaufiq
Muhammad WildanTaufiq Mohon Tunggu... Buruh - Perencana

Semoga baik untuk kita semua.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ep Ditangkap? Benarkah KPK Tidak Dilemahkan?

27 November 2020   10:50 Diperbarui: 27 November 2020   10:57 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seperti telah kita ketahui,pada Rabu dini hari kemarin tepatnya jam 23:18 WIB Mentri KKP di tangkap oleh KPK di bandara Soekarno-Hatta. Penangkapan tersebut di lakukan pada saat ia baru membukakan pintu pesawat. Ep yang baru pulang dari AS dengan rombongan nya di grebek langsung oleh KPK. Pada saat itu juga langsung di lakukan penggeledahan. Dari rombongan tersebut yang total keseluruhan nya ada 12 orang,di kabarkan 3 bersih dan 8 nya bermasalah. Termasuk juga istri dari EP.

Melihat gerak cepat KPK memang ini sangatlah asing dan agaknya memang baru terjadi di negri ini. Bisa juga dikatakan ini adalah gaya baru. Memang seperti ini seharusnya maling di tangkap. Yang jelas,tidak ada kode etik tentang penangkapan maling.

Ep merupakan politisi partai Gerindra,ia menduduki jabatan sebagai wakil ketua umum. Naiknya jadi Mentri juga,atas rekomendasi dari PS. Ep tidak terhadap Gerindra tidak hanya terikat oleh kepentingan politik saja. Ia adalah anak pungut dari PS. Dan ini menunjukkan memang sangat erat ikatan bathin antara EP dan PS. Akan tetapi,bukan itu yang menjadi fokus saya.

Atas kejadian penangkapan ini,ada selentingan yang mempengaruhi pikiran saya. Bahwasannya, KPK memang tidak di lemahkan. Untungnya,ingatan saya mencekal. Saya di ingatkan pada seorang penyidik komisi pemberantasan korupsi. Yaa,NB. Jangan sampai di lupakan jejak karir NB di KPK.

KPK yang sedari awal adalah lahan basah merupakan alat yang cukup kuat bagi 'kadrun' untuk mempolitisir sistem di negri ini. Dan itu merupakan bukti KPK tetap saja di lemahkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun