Mohon tunggu...
Muhammad WildanTaufiq
Muhammad WildanTaufiq Mohon Tunggu... Buruh - Perencana

Semoga baik untuk kita semua.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tentang Kecewa

20 November 2020   02:42 Diperbarui: 20 November 2020   02:53 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dekap tenang dalam lelap
Di tanah gugurnya bunga-bunga
Tubuh lekam, pikiran samar
Pada cerita yang telah usai.

Kau padamkan sinar lilin itu,
Memutuskan cerita panjangku.
Langkah terbata-bata,
Telapak di paksa meluka
Bahkan di atas goresannya.

Menumbuhkan kembali yang telah pergi
Memutuskan memulai yang akan datang
Lekaslah luka,
Lepaskan tawa,
Berujung nestapa tanpa logika.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun