Mohon tunggu...
Muhammad GustaAdi
Muhammad GustaAdi Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa psikologi

hobi traveling,

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Psikologi Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Pengembangan Optimal Anak

13 Juni 2023   11:00 Diperbarui: 15 Juni 2023   03:33 2034
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam psikologi pendidikan anak usia dini terdapat beberapa teori perkembangan anak yang relevan untuk memahami bagaimana anak usia dini belajar, berinteraksi, dan berkembang. Berikut adalah beberapa contoh teori yang disebutkan.

Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget: Jean Piaget adalah seorang psikolog asal Swiss yang mengembangkan teori perkembangan kognitif. Menurut Piaget, anak-anak mengalami tahap perkembangan kognitif yang berbeda dalam memahami dunia di sekitar mereka. Ia mengidentifikasi empat tahap perkembangan kognitif yang meliputi periode sensorimotor (0-2 tahun), periode praoperasional (2-7 tahun), periode operasional konkret (7-11 tahun), dan periode operasional formal (12 tahun ke atas). Teori Piaget memberikan pemahaman tentang bagaimana anak usia dini membangun pengetahuan, berpikir, dan memecahkan masalah.

Teori Perkembangan Sosial Erik Erikson: Erik Erikson adalah seorang psikoanalisis yang mengembangkan teori perkembangan sosial. Menurut Erikson, individu mengalami serangkaian tahap perkembangan psikososial yang berlangsung sepanjang hidup mereka. Untuk anak usia dini, tahap yang paling relevan adalah tahap autonomi vs. malu dan ragu (2-4 tahun) dan tahap inisiatif

vs. rasa bersalah (4-6 tahun). Teori Erikson memfokuskan pada perkembangan identitas, kemandirian, dan hubungan sosial anak usia dini.

Teori Perkembangan Moral Lawrence Kohlberg: Lawrence Kohlberg adalah seorang psikolog yang mengembangkan teori perkembangan moral. Menurut Kohlberg, anak-anak mengalami enam tahap perkembangan moral yang berkembang seiring pertumbuhan mereka. Tahap-tahap ini mencakup tingkat moralitas pra-konvensional (berpusat pada hukuman dan imbalan), moralitas konvensional (berpusat pada norma sosial), dan moralitas pos-konvensional (berpusat pada prinsip etis yang lebih abstrak). Teori Kohlberg membantu memahami bagaimana anak usia dini memperoleh pemahaman tentang benar dan salah, dan bagaimana mereka mengembangkan nilai- nilai moral.

Dalam psikologi pendidikan anak usia dini, pemahaman tentang teori-teori seperti yang disebutkan di atas membantu pendidik dan pengasuh untuk merancang pengalaman pembelajaran yang sesuai dengan tahap perkembangan anak, memfasilitasi perkembangan kognitif, sosial, dan moral mereka secara holistik.

  • Perkembangan Kognitif pada Anak Usia Dini

Perkembangan kognitif adalah salah satu aspek penting dalam pengembangan anak usia dini. Dalam artikel ini, akan dibahas tahapan perkembangan kognitif anak usia dini menurut teori Piaget dan bagaimana pendidikan anak usia dini dapat mendorong perkembangan kognitif yang optimal.

Perkembangan kognitif adalah salah satu aspek penting dalam pengembangan anak usia dini. Menurut teori perkembangan kognitif Jean Piaget, terdapat empat tahapan perkembangan kognitif yang dialami anak usia dini. Berikut adalah penjelasan tentang tahapan-tahapan tersebut:

Periode Sensorimotor (0-2 tahun): Pada tahap ini, anak menggunakan indera dan kemampuan motorik mereka untuk memahami dunia. Mereka belajar melalui pengamatan, menyentuh, meraba, dan memanipulasi objek di sekitar mereka. Pada awalnya, anak hanya memiliki pemahaman yang terbatas tentang objek dan tindakan yang terjadi di sekitar mereka. Namun, seiring waktu, mereka mulai mengembangkan konsep objek yang tetap (seperti menyadari bahwa objek tetap ada meskipun tidak terlihat) dan kemampuan bermain simbolik (seperti berpura-pura bermain dengan mainan).

Periode Praoperasional (2-7 tahun): Pada tahap ini, anak-anak mulai menggunakan bahasa dan simbol secara lebih aktif. Mereka mampu berpikir secara representasional, tetapi masih memiliki pemahaman yang egosentris dan berfokus pada perspektif mereka sendiri. Anak-anak pada tahap ini juga cenderung terjebak dalam pemikiran pramagis, di mana mereka percaya bahwa segala sesuatu dapat berubah secara ajaib atau dipengaruhi oleh pikiran mereka sendiri. Mereka belum menguasai konsep logika formal.

Periode Operasional Konkret (7-11 tahun): Pada tahap ini, anak-anak mulai mengembangkan pemahaman logika dan konsep operasional konkret. Mereka dapat memahami hubungan kausal, mengklasifikasikan objek berdasarkan atribut yang mirip, dan memahami prinsip pengukuran. Namun, pemikiran mereka masih terbatas pada situasi konkret dan riil, sehingga mereka mungkin menghadapi kesulitan dalam memahami konsep abstrak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun