Mohon tunggu...
MUHAMMAD ANANTA SUBIAKTO
MUHAMMAD ANANTA SUBIAKTO Mohon Tunggu... Mahasiswa - NIM 41322110011 Mahasiswa Universitas Mercubuana 41 2022/2023

Student of mechanical engineering Mercubuana Warung Buncit. supporting lecturer Prof.Dr, Apollo, M. Si.Ak Matakuliah Kewirausahaan lll

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Diskursus Entrepenuership Ecosystem Model, Daniel Isenberg

10 Juni 2024   23:00 Diperbarui: 10 Juni 2024   23:06 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
2. Domain Ekosistem Scale-Up /dok. pri

Apa, Mengapa, dan Bagaimana dari Model Isenberg

Apa: Model Isenberg mengidentifikasi berbagai domain yang secara kolektif menciptakan lingkungan yang mendukung kewirausahaan. Domain-domain ini mencakup kebijakan, keuangan, budaya, pasar, modal manusia, dan dukungan, yang masing-masing memainkan peran penting dalam mendorong aktivitas kewirausahaan.

Mengapa: Model ini menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam mengembangkan ekosistem kewirausahaan. Setiap domain berkontribusi secara unik terhadap lingkungan keseluruhan, memastikan bahwa pengusaha memiliki sumber daya, dukungan, dan infrastruktur yang diperlukan untuk berhasil. Dengan menangani setiap domain, model ini memastikan bahwa tidak ada aspek yang diabaikan, sehingga mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan dapat diskalakan.

Bagaimana: Implementasi model Isenberg melibatkan upaya terkoordinasi dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk badan pemerintah, lembaga keuangan, organisasi pendidikan, dan sektor swasta. Berikut adalah cara masing-masing domain dapat ditangani secara efektif:

  1. Kebijakan: Pemerintah dapat menciptakan kebijakan yang menguntungkan yang mendorong kewirausahaan melalui insentif pajak, hibah, dan regulasi yang disederhanakan. Kepemimpinan publik dapat secara aktif mendukung kewirausahaan dengan mempromosikannya sebagai jalur karier yang layak dan mengintegrasikan pendidikan kewirausahaan ke dalam kurikulum sekolah.

  2. Keuangan: Lembaga keuangan, investor, dan program pemerintah dapat menyediakan berbagai opsi pendanaan yang disesuaikan dengan berbagai tahap pengembangan bisnis. Ini dapat mencakup pinjaman mikro untuk startup, modal ventura untuk bisnis yang sedang berkembang, dan pasar modal publik untuk perusahaan yang matang yang mencari ekspansi.

  3. Budaya: Membangun budaya yang merayakan kesuksesan kewirausahaan dan menormalisasi kegagalan sebagai proses pembelajaran sangat penting. Kampanye media, kisah sukses, dan acara komunitas dapat menyoroti pencapaian pengusaha, mendorong sikap positif terhadap pengambilan risiko dan inovasi.

  4. Pasar: Pengusaha memerlukan akses ke pasar untuk memvalidasi dan menjual produk mereka. Hal ini dapat difasilitasi melalui acara jaringan, pameran dagang, dan platform online yang menghubungkan bisnis dengan pelanggan dan mitra potensial. Adopsi awal dapat dijangkau melalui pemasaran yang ditargetkan, program percontohan, dan umpan balik.

  5. Modal Manusia: Mengembangkan tenaga kerja yang terampil melibatkan investasi dalam program pendidikan dan pelatihan yang berfokus pada kewirausahaan dan keterampilan terkait. Program pendampingan dapat menghubungkan pengusaha pemula dengan pemimpin bisnis berpengalaman, menyediakan bimbingan dan dukungan.

  6. Dukungan: Infrastruktur yang memadai, termasuk telekomunikasi yang andal, transportasi, dan energi, sangat penting untuk operasi bisnis.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun