Mohon tunggu...
MUHAMMAD IRFANPRATAMA
MUHAMMAD IRFANPRATAMA Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

vlog

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bahaya Stunting Anak

24 Agustus 2023   21:02 Diperbarui: 24 Agustus 2023   21:04 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pendahuluan

Pendek ditentukan dengan membandingkan tinggi badan anak dengan ukuran standar anak pada populasi umum dengan usia dan jenis kelamin yang sama. Anak disebut stunting jika tingginya kurang dari -2 SD menurut standar WHO

Faktor Penyebab Stunting

Pada dasarnya status gizi anak dapat dipengaruhi oleh faktor langsung dan tidak langsung, faktor yang berhubungan langsung dengan gizi buruk, stunting merupakan ciri anak menurut jenis kelamin laki-laki, berat badan lahir rendah, konsumsi makanan berupa asupan energi yang rendah. dan rendahnya asupan protein, faktor langsung lainnya yaitu kondisi kesehatan predisposisi infeksi saluran pernafasan dan diare. Pola asuh yang tidak sepenuhnya menyusui, pelayanan kesehatan berupa status imunisasi yang kurang memadai, dan karakteristik keluarga seperti pekerjaan orang tua, tingkat pendidikan orang tua dan status pendapatan keluarga merupakan faktor tidak langsung yangmempengaruhistunting

Dampak Stunting

Terdapat empat dampak stunting diantaranya:

Kognitif lemah dan psikomotorik terhambat

 Bukti menunjukkan anak yang tumbuh dengan stunting mengalami masalah perkembangan kognitif dan psikomotor.

Kesulitan menguasai sains dan berprestasi dalam olahraga

 Anak-anak yang tumbuh dan berkembang tidak proporsional hari ini, pada umumnya akan mempunyai kemampuan secara intelektual di bawah rata-rata dibandingkan anak yang tumbuh dengan baik

Lebih mudah terkena penyakit degenerative

 Kondisi stunting tidak hanya berdampak langsung terhadap kualitas intelektual bangsa, tapi juga menjadi faktor tidak langsung terhadap penyakit degeneratif (penyakit yang muncul seiring bertambahnya usia)

Sumber daya manusia berkualitas rendah 

 Kurang gizi dan stunting saat ini, menyebabkan rendahnya kualitas sumber daya manusia usia produktif. Masalah ini selanjutnya juga berperan dalam meningkatkan penyakit kronis degeneratif saat dewasa.

Pencegahan stunting

Terdapat tiga metode untuk pencegahan stunting:

Sosialisasi Sosialisasi dilakukan 3 hari sebelum kegiatan dilakukan yakni selasa 25 Mei 2021. sosialisasi dilakuakan bersama dengan kader Pemerintah Desa Lonjoboko dan Masyarakat Desa Lonjoboko. 

 Penyuluhan Kesehatan Tahap Penyuluhan dilakukan langsung pada tanggal 30 Mei 2021 dan dilakukan berdasarkan standar Kemenkes RI 

Pembagian Leaflet dan Poster dilakukan pada hari yang sama, bertujuan agar masyarakat melihat langsung melalui media yang dibagikan mengenai pencegahan stunting pada anak, leaflet dibagikan dengan bahasa sederhana disertai gambar yang menarik agar masayarakat tidak kesulitan saat membaca dan memahami

Kesimpulan

Stunting merupakan masalah serius yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak di seluruh dunia. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang sebab akibat, dan upaya eliminasi yang terkoordinasi, kemajuan dapat dicapai dalam mengurangi angka stunting dan menciptakan generasi yang lebih sehat, dan lebih pro

duktif di masa depan

DAFTAR PUSTAKA

Trihono, T., Atmarita, A., Tjandrarini, D. H., Irawati, A., Nurlinawati, I., Utami, N. H., & Tejayanti, T. (2015). Pendek (stunting) di Indonesia, masalah dan solusinya. Lembaga Penerbit Badan Litbangkes.

Mugianti, S., Mulyadi, A., Anam, A. K., & Najah, Z. L. (2018). Faktor penyebab anak stunting usia 25-60 bulan di Kecamatan Sukorejo Kota Blitar. Jurnal Ners Dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 5(3), 268-278.

Dasman, H. (2019). Empat dampak stunting bagi anak dan negara Indonesia. The Conversation, 1.

Puspitasari, A., Putra, W. D., & Amir, H. (2021). Pencegahan Stunting Pada Anak Di Desa Tamangapa Kec. Ma’rang Kab. Pangkep. Idea Pengabdian Masyarakat, 1(1), 05

-08.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun