Mohon tunggu...
Muhammad QolbiHabibi
Muhammad QolbiHabibi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya lahir di Gresik tanggal 24 Agustus 2003. Hobi saya futsal. Selain itu saya suka meresensi buku baik fiksi maupun non fiksi. saat ini saya masih menempuh pembelajaran S1 di Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Book

Fakta Sains! Cara Suskes Budidaya Tanaman dengan Metode Hidroponik

23 November 2022   13:20 Diperbarui: 23 November 2022   13:36 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Judul buku        : Rahasia Sukses Budidaya Tanaman Dengan Metode Hidroponik

Penulis             : Teguh Sutanto

Penerbit            : Bio Genesis, Yogyakarta

Tahun Terbit     : 2019

Tebal Buku       : viii + 150

Ukuran Kertas  : 150mm x 230mm

Harga Buku      : Rp.68.500,00

Peresensi          : Obi / 202210140311058 / 1B

Teguh Sutanto lahir di Rawa Bening, Sumatera Selatan, 19 Oktober 1983. Menyelesaikan Pendidikan formal SD dan SMP di Palembang, kemudian melanjutkan ke sekolah Aliyah Nurul Huda di Belitang, Sumatera Selatan. Pendidikan S1 jurusan Bahasa dan Sastra Arab ditempuhnya di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijogo (UIN) Yogyakarta.

Lulus S1, pria yang memiliki hobi membaca ini aktif menulis sejak 2010. Awalnya, dunia buku adalah dunia asing baginya. Tapi berkat dorongan dari teman-teman terdekat yang melihat potensi menulisnya yang besar, akhirnya ia pun mencoba dunia baru itu. Sejak itulah, dunia kepenulisan menjadi semacam hobi yang menyenangkan baginya. Semua jerih payahnya tersebut akhirnya membuahkan hasil, berbagai karya ilmiah dan buku yang ditulisnya telah banyak diterbitkan. Dan buku budidaya tanaman hidroponik ini merupakan salah satu karyanya yang diterbitkan.

Salah satu cara untuk bertanam hidroponik dengan menggunakan sistem NFT (Nutrient Film Technique). Dengan sistem ini bahan-bahan yang diperlukan berupa pipa atau talang, mesin pompa, selang air, bak penampungan air (kapasitas 25 ltr), rockwool, netpot, kain flanel, baki pembibitan dan Nutrisi tanaman (A & B). Sedangkan alat khusus sebagai tambahan berupa pH meter (untuk mengukur pH air) dan alat EC atau TDC meter (untuk mengukur kepekatan nutrisi yang telah terlarut dalam air). Setiap jenis tanaman memiliki kepekatan tersendiri yang sesuai untuk pertumbuhannya. Untuk itu sangat dianjurkan untuk mengikuti petunjuk sesuai dengan kebutuhan masing-masing tanaman yang sudah tertera pada kemasan.

Penggunaan sistem hidroponik untuk bercocok tanam bisa meminimalisasi atau menghilangkan hama yang menjadi musuh utama tanaman. Tanaman yang dihasilkan lebih banyak. Karena biasanya banyak tanaman yang terbuang sia-sia akibat dimakan atau diserang hama. Sehingga hasil tanamannya jauh lebih banyak

Di antara beberapa sistem hidroponik yang banyak dipraktekkan pada saat ini, sistem yang paling sederhana, murah, dan mudah dilakukan adalah hidroponik dengan sistem rakit apung dan sistem sumbu. Hidroponik dengan sistem rakit apung merupakan sistem yang menggunakan bak berisi air dengan meletakkan bibit sayuran di atas sterofoam yang dilobangi sesuai dengan jarak tanamnya. Pada sistem ini dibutuhkan aerator untuk mengatur sirkulasi udara, dikarenakan tidak adanya jarak antara akar tanaman dengan air.

Sedangkan sistem sumbu merupakan sistem yang mengadopsi sistem pada kompor minyak, di mana bak berisi air diberi tutup (sterofoam) yang dilobangi sesuai dengan diameter net pot yang digunakan. Net pot diberi sumbu sebagai alat penghubung untuk mentransfer nutrisi ke tanaman. Jarak antara air dengan net pot kira-kira 5-8 cm. Net pot ini akan menjadi wadah tanaman untuk tumbuh dan berkembang.

Kegunaan menanam dengan hidroponik antara lain tidak membutuhkan lahan yang luas sehingga bisa jadi solusi bagi yang memiliki lahan terbatas namun ingin tetap menanam sekaligus menjadikannya usaha. Selain itu hidroponik juga tidak menggunakan tanah sebagai media tanam, jadi daerah dengan kondisi tanah yang kurang baik tetap dapat bertanam sayuran.

Pembibitan menjadi tahap awal dalam produksi hidroponik. Pembibitan menjadi faktor yang sangat berpengaruh dalam penanaman karena bibit yang baik dapat tumbuh dengan optimal pada media hidroponik. Bibit akan dipindah tanam setelah berumur 3 sampai 4 minggu atau ketika memiliki 3 sampai 4 daun. Setelah pembibitan, tanaman akan dipindah ke wadah tanam baru dengan media tanam berikutnya untuk ditanam sampai masa panen. Beberapa wadah tanam yang biasa digunakan adalah pipa, talang air dan pot.

Teknik hidroponik juga dapat diterapkan untuk budidaya bunga mawar. Tidak hanya buah dan sayur saja yang dapat dibudidayakan dengan teknik hidroponik, bunga juga termasuk. Anda dapat menanam bunga mawar secara hidroponik untuk dijadikan sebagai hiasan rumah.Memiliki rumah yang cantik dan penuh bunga tidak harus didukung oleh lahan yang luas. Lahan yang sempit juga dapat anda manfaatkan untuk menanam bunga mawar yang cantik, tentunya dengan menggunakan teknik hidroponik. Selain mawar, bunga anggrek juga dapat tumbuh baik dan cepat mekar jika ditanam dengan teknik hidroponik.

Buku ini terdapat banyak gambar di dalamnya, sehingga pembaca tidak bosan untuk membaca tersebut. Selain itu setelah membaca buku ini, pembaca lebih paham tentang budidaya tanaman dengan metode hidroponik. Penjelasan di dalam buku ini sangat simple dan jelas sehingga pembaca dapat lebih jelas memahami dari sebuah buku tersebut.

Selain kelebihan, buku ini juga mempunyai beberapa kekurangan diantaranya yaitu harga dari buku ini terbilang cukup mahal selain itu buku ini kurang memberikan bukti dalam suatu bahasan motif dari cover buku kurang menarik dikarenakan terlalu banyak model jadi terkesan ramai.

Buku ini merupakan panduan praktis untuk pemula, bagi mereka yang baru mengenal hidroponik untuk membudidayakan tanaman. Di dalamnya dibahas secara runut mengenai hidroponik. Tingkat ketinggalan step by step cara bertanam hidroponik juga diurai dengan bahasa yang mudah dipahami dan tentu saja mudah dipraktikan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun