Wonolopo, Mijen, Semarang (06/08/2022.). Pada tanggal 5 Juli 2022 mahasiswa Universitas Diponegoro resmi melaksanakan Kuliah Kerja Nyata atau KKN. Lokasi yang menjadi tempat pelaksanaan KKN tersebar di Kota Semarang, dalam Provinsi Jawa Tengah  dan luar Provinsi Jawa Tengah. Salah satu tempat yang menjadi lokasi pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata atau KKN kali ini yaitu Kelurahan Wonolopo, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah. Adapun program KKN kali ini membawa tema “Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG, Program Anti Narkoba, dan Kesadaran Tentang Stunting“.
Pada minggu pertama pelaksanaan, KKN Tim II Undip berfokus untuk melakukan survei terkait permasalahan apa yang menjadi topik utama di masyarakat. Setelah melakukan wawancara ditemukan salah satu permasalahan yang cukup serius yakni stunting. Berdasarkan wawancara bersama ibu-ibu posyandu Kelurahan Wonolopo diketahui terdapat beberapa anak yang mengalami stunting. Namun sayangnya adanya kasus tersebut tidak dibarengi kesadaran yang baik oleh warga masyarakat itu sendiri. Hal ini dibuktikan dengan hasil wawancara dengan kader posyandu yang mengatakan beberapa orang tua justru tidak senang dengan orang-orang posyandu karena telah mengatakan anaknya stunting. Beberapa orang tua juga menjadi enggan membawa anaknya ke posyandu dan tidak mau memeriksakan progres pertumbuhan anaknya. Padahal dengan orang tua membawa anak ke posyandu secara tidak langsung  juga turut mencegah keterlambatan perkembangan yang lebih serius. Â
Berdasarkan kasus di atas KKN Tim II Undip dalam hal ini diwakili oleh Muhammad Miftah Kamal yang berasal dari Fakultas Psikologi memberikan edukasi terkait dengan pengertian stunting, gejala stunting, dan pencegahannya. Pemahaman mengenai stunting masih perlu disosialisasikan mengingat masih banyak masyarakat yang salah dalam memahaminya. Setelah itu dilanjutkan dengan penjelasan mengenai screening tugas perkembangan dengan alat tes Denver Developmental Screening Test atau DDST. DDST terdiri dari 125 tugas perkembangan yang terdiri dari beberapa aspek antara lain personal sosial, bahasa, motorik halus, dan motorik kasar. Keempat aspek tersebut sangat penting untuk dilakukan pengukuran pada anak balita mengingat erat kaitannya dengan permasalahan stunting.
Penulis  : Muhammad Miftah Kamal
DPL Â Â Â Â Â : Yanuar Yoga Prasetyawan, S. Hum., M. Hum.
Lokasi   :  Wonolopo, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H