Perkembangan teknologi informasi telah mengubah strategi bisnis dunia usaha termasuk perbankan dengan menempatkan teknologi informasi sebagai unsur utama dalam proses produksi dan pemberian layanan jasa. Aplikasi E-Banking merupakan inovasi pengembangan transaksi elektronik dan pelayanan bank secara digital yang memudahkan nasabah untuk mengakses rekening mereka kapan saja dan dimana saja. Hal ini membuka potensi produksi dan pelayanan jasa bank menjadi lebih cepat, praktis, dan efisien yang menguntungkan pihak bank dan juga nasabah. Ditambah lagi, aplikasi ini dapat menekankan biaya operasional bagi pihak bank karena menghemat tenaga, waktu, dan kantor cabang.
Kemudahan transaksi melalui aplikasi E-Banking menuntut pihak bank meningkatkan pelayanan, khususnya di bidang keamanan. Khususnya bank di negara berkembang, mempertimbangkan dan meningkatkan keamanan untuk aplikasi E-Banking mereka, serta memikirkan solusi untuk menanggulangi risiko dari campur tangan pihak ketiga.
Bank dan banyak lembaga keuangan selalu berupaya untuk memaksimalkan teknologi yang berguna untuk komunikasi internal dan menjadi sarana komunikasi eksternal dan transaksi dengan customer mereka. Awal tahun 1990, bank mulai mengaplikasikan teknologi komputer yang berguna menawarkan layanan mereka kepada customer yang memiliki komputer pribadi dengan menggunakan software internet bank. Menurut (Sharma, 2012), E-banking adalah sarana strategi baru pada sektor perbankan global untuk menarik nasabah dan meningkatkan kepuasan nasabah di bidang pelayanan jasa keuangan.
Secara umum, E-banking tidak terikat pada waktu atau tempat. Hal tersebut memungkinkan permintaan customer terhadap layanan bank yang diberikan juga berubah. E- banking memiliki keuntungan dimana customer dapat menghindari datang ke bank secara langsung. Dengan demikian, E-banking dapat menghemat waktu dan biaya, menyediakan kenyamanan dan aksesibilitas, dan memberikan dampak positif bagi kepuasan customer. Customer dapat mengelola urusan bank kapanpun dan dapat menikmati privasi yang ditawarkan E-banking.Â
Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan E-banking oleh nasabah dapat dibagi menjadi empat dimensi, yaitu: (1) Manfaat yang dirasakan (usefulness), (2) Kemudahan penggunaan (ease of use), (3)Kenyamanan yang dirasakan (convenience), (4) Keamanan dan privasi (security and privacy).Â
Dalam penelitian ini, lebih condong membahas faktor keamanan dan privasi nasabah dikarenakan seiring meningkatnya jumlah produk dan layanan via internet, nasabah semakin khawatir perihal masalah keamanan dan privasi (Pikkarainen et al., 2004). Banyak nasabah enggan memberikan informasi pribadi melalui telepon atau internet, contohnya adalah informasi kartu kredit. Pada dasarnya, nasabah tidak mau menerima bahwa mereka tidak memiliki kendali penuh atas tindakan mereka sendiri (Pikkarainen et al., 2004). Selain itu, customer juga ingin kendali atas jenis data yang dikumpulkan, tujuan pengumpulan data, berapa lama data direkam, serta bagaimana dan untuk tujuan apa data mereka diproses.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:
Pengaruh e-banking secara mendasar bagi pihak bank maupun nasabah.
Pengaruh e-banking terhadap keamanan bank di Indonesia.
Tingkat keamanan dan mengukurnya dari aplikasi e-banking.
Literature review ini menggunakan metode pengumpulan data yang telah jadi menjadi data yang lebih ringkas dan padat sesuai dengan pandangan penulis terhadap sumber bacaan. Dengan begitu, penelitian ini menguji tentang berbagai pengaruh aplikasi E-Banking terhadap Bank yang ada di Indonesia. Mengkaji metode penelitian dari referensi yang tersedia, beberapa metode penelitian yang dilakukan berupa survey, penelitian kuantitatif, analisis deskriptif, dan pemikiran teoritis. Metode-metode tersebut dikategorikan secara garis besar, untuk penjelasan lebih lanjut terhadap metode penelitian terdapat dalam setiap referensi itu sendiri.
