Mohon tunggu...
Muhammad RezanHaikal
Muhammad RezanHaikal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya memiliki ketertarikan dalam membuat pemberitaan ringan atau berita feature

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Juru Parkir Liar Bikin Geram Warga Sukabumi! Juru Parkir Resmi Merugi

6 Januari 2025   22:35 Diperbarui: 6 Januari 2025   22:35 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto kwitansi dari juru parkir resmi di Lapang Merdeka, Kota Sukabumi, Minggu (08/08/2024)

Tukang parkir liar di Sukabumi sekarang makin jadi masalah. Walaupun banyak yang mikir mereka bantu pengendara yang susah cari parkir, nyatanya mereka justru bikin masalah, merugikan banyak orang, termasuk juru parkir resmi.

Menurut Bapak Herdiyanto, salah seorang juru parkir resmi yang ditemui pada Minggu (08/08/2024), tukang parkir liar memang tampak seperti penyelamat di tengah kepadatan lalu lintas. Namun, ia menegaskan bahwa tanpa adanya pihak yang bertanggung jawab, keberadaan tukang parkir liar malah menambah kerumitan. "Kalau parkir yang terafiliasi dengan organisasi kemasyarakatan, masih ada penanggung jawabnya. Tapi kalau yang liar, malah jadi masalah, seperti premanisme," ujarnya.

Fenomena tukang parkir liar makin banyak terjadi di tempat-tempat strategis seperti pasar, mal, atau dekat stasiun. Hal tersebut bikin warga Sukabumi resah. Oknum tersebut menawarkan parkir tanpa izin dan minta uang dari pengendara sebagai "biaya parkir". Gak jarang, tempat yang seharusnya bukan untuk parkir kayak trotoar atau bahu jalan, malah jadi parkiran liar. Ini jelas ganggu kelancaran lalu lintas dan kenyamanan orang-orang di sekitar.

Foto kwitansi dari juru parkir resmi di Lapang Merdeka, Kota Sukabumi, Minggu (08/08/2024)
Foto kwitansi dari juru parkir resmi di Lapang Merdeka, Kota Sukabumi, Minggu (08/08/2024)

Namun, yang lebih menyulitkan adalah dampak ekonomi bagi juru parkir resmi yang telah lama mengandalkan pekerjaan mereka. "Banyak parkir liar terjadi di luar kota Sukabumi, tapi yang di dalam kota mayoritas legal dan terafiliasi dengan dinas perhubungan," kata Bapak Herdiyanto, menambahkan penjelasan bahwa parkir yang sah biasanya sudah diatur dengan jelas oleh pihak berwenang. Namun, dengan maraknya tukang parkir liar, juru parkir resmi seperti dirinya merasakan penurunan penghasilan. Pengendara sering kali memilih parkir liar karena dianggap lebih cepat dan murah, sementara juru parkir resmi harus mengikuti peraturan yang lebih ketat dan tarif yang jelas.

Tukang parkir liar tidak hanya merugikan juru parkir resmi, tapi juga berdampak negatif buat pengendara dan kota itu sendiri. Kalau parkir liar makin merajalela, jalan jadi makin sempit dan penuh, ganggu ketertiban, dan berpotensi bahaya. Buat warga Sukabumi, perlu penegakan hukum yang lebih tegas, fasilitas parkir yang lebih baik, dan edukasi ke masyarakat agar bisa meminimalisir masalah ini.

Walaupun tukang parkir liar keliatannya ngasih solusi cepat, tapi nyatanya malah membuat ketidaknyamanan yang lebih besar. Kalau gak segera ditangani, jalanan Sukabumi bisa makin kacau dan ganggu kenyamanan warganya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun