Sosiologi pada umumnya dikenal sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang masyarakat, istilah sosiologi sebagai dasar ilmu pengetahuan yang pertama kali oleh Aguste Comte pada tahun 1842 dan kemudian dikenal sebagai bapak sosiologi.
Disini saya tidak banyak berbica tentang sosiologi, melainkan berbicara tentang guru yang mengajar mata pelajaran tersebut, pelajaran yang kita dapatkan di Sekolah Menengah Atas (SMA) tersebut, sebenarnya saat ini tidak banyak orang yang tau bahwa diantara Pendidik (Guru) Sosiologi kebanyakan bukan berlatar belakang dari Pendidikan Sosiologi itu sendiri, melainkan diantara mereka memiliki latar belakang beragam serta tidak sesuai dengan mata pelajaran sosiologi tersebut. Nah, orang-orang yang tidak menguasai ilmu sesuai yang diajarkannya, hanya belajar dari buku panduan yang belum tentu kebenarannya, mereka inilah yang di sebut "GURU KARBITAN". Seperti buah matang karena dipanasi karbit, dari luar mungkin terlihat matang padahal buah itu masih muda dan rasanya asam.
Di daerah Nusa Tenggara Barat dimana tempat saya berasal, saya banyak mendapat informasi dari teman-teman saya bahwa Guru Sosiologi mereka bukanlah seseorang yang berlatar belakang Pendidikan Sosiologi (Guru karbitan), tidak heran akan hal itu karena di tempat saya bersekolah semasa SMA saya menjumpai hal yang tidak jauh berbeda dimana Guru Sosiologi di sana merupakan seorang Sarjana Ekonomi, tentu saja hal tersebut bertolak belakang, dimana Ekonomi lebih kepada ilmu sosial yang mempelajari aktifitas manusia yang berhubungan dengan peroduksi distribusi dan konsumsi terhadap barang, sedangkan sosiologi mempelajari hubungan individu dengan individu, kelompok dengan kelompok, dan individu dengan kelompok, dari kedua pengertian tersebut dapat kita lihat perbedaan yang sangat menonjol antara keduanya.
Bagaimana kinerja guru sosiologi saat ini ? seperti yang saya telah alami semasa SMA, kinerja guru sosiologi bisa dibilang masih kurang bagi saya, dimana hal-hal yang di ajarkan hanya mengacu pada apa yang ada di buku, tanpa adanya interaksi langsung dengan masyarakat. Ini berbeda dengan apa yang dikenal sebagai sosiologi, dimana sosiologi merupakan ilmu pengetahuan tentang masyarakat. Akan tetapi saya memberikan apresiasi kepada guru sosiologi karbitan, walaupun bukan berlatar belakang sebagai pendidik, mereka tetap dapat melakukan kegiatan mengajar dengan baik, dan selalu berusaha semaksimal mungkin dalam menjalankan tugasnya.
Minimnya perguruan tinggi yang menyediakan program studi Pendidikan Sosiologi sebagai program studinya merupakan akar dari masalah tersebut, tetapi baru-baru ini UNRAM sebagai Universitas terbesar di Nusa Tenggara Barat telah membuka program studi pendidikan sosiologi yang bertujuan untuk mencetak tenaga guru sosiologi yang berkualitas walaupun tidak menutup kemungkinan menjadi dosen atau profesi lain, yang jelas arah utamanya menuju pembentukan profesi guru sosiologi di sekolah.
Mungkin hanya sedikit saja ulasan yang bisa saya sampaikan mengenai guru sosiologi karbitan ini, maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kata-kata saya di atas. Sekian dan Terima kasih!!...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H