Mohon tunggu...
Muhammad Arif Rahman
Muhammad Arif Rahman Mohon Tunggu... -

I am a freeman

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rasa yang Terpendam

16 Januari 2011   01:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:32 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sunyi malam ini sesunyi hatiku
Ada kebekuan hinggap di jiwaku
Apa yang sebenarnya ku mau
Kau kembali hiasi hariku kini
Disaat kuhadapi masa sulit
Namun entah kenapa sedikit terasa menyakitkan
Rasa ini cukup menyiksaku
Andai ku dapat ungkapkan rasa ini
Andai ku dapat membaca hatimu
Rasa ini terlalu dalam
Hingga tak dapat ku nyatakan
Rasa amanku memendam rasa ini
Tapi sampai kapan?
Ku terlalu takut hadapi kenyataan
Jika ternyata kau tak merasa yang sama
Mungkinkah ku cinta sendiri?
Sampai kapan kita kan saling menunggu?
Sekian waktu kita lewati dengan berjalan di tempat
Akankah kita saling temukan jawabannya?

Jika ku tau memendam perasaan akan seperti ini
Maka mungkin ku kan berpikir dua kali
Terlambat ku menyadari
Terlanjur ku memendamnya
Hingga ku sulit sendiri ungkapkannya
Andai kau dapat membaca rasa ini
Dapatkah kau rasakan dari tatapanku?
Tatap mata penuh harap agar kau menyadarinya
Tapi kau hanya terus diam membisu
Seakan kau tak mengerti
Hingga hatiku selalu bergejolak mengartikan sikapmu
Mungkinkah ku salah mengartikan?

Saat ini ku hanya berharap tuk temukan jawaban
Tuk hilangkan semua gundah hati
Ku hanya ingin bisa terus berada di sampingmu
Tuk temani hari-harimu
Hingga ku temukan jawaban itu

Semoga kau mengerti apa yang ku mau
Ku tak ingin lebih darimu
Cukup mengetahui isi hatiku…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun