Mohon tunggu...
Muhammad Arif Rahman
Muhammad Arif Rahman Mohon Tunggu... -

I am a freeman

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kalimantan Timur

4 Oktober 2010   03:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:44 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kalimantan timur adalah daerah tingkat I yang berstatus provinsi di Indonesia. Provinsi ini merupakan salah satu dari empat provinsi di kalimantan. kalimantan merupakan daerah terluas kedua di Indonesia, dengan luas wilayah 245.237,80 km atau sekitar satu setengah kali pulau jawa dan madura. Provinsi ini berbatasan langsung dengan negara tetangga, yaitu Negara bagian sabah dan serawak, Malaysia Timur.

Daerah Kalimantan Timur mempunyai sejarah yaitu sebelum masuknya suku-suku dari serawak dan suku-suku pendatang dari luar pulau jawa, wilayah ini jarang sekali penduduknya sebelum kedatangan belanda terdapat beberapa kerajaan yang berada di kalimantan timur diantaranya kerajaan kutai, kesultanan kutai kartanegara martadipura, kesultanan pasir, dan kesultanan bulungan.

Menurut hikayat banjar, wilayah kalimantan timur merupakan sebagian dari wilayah taklukan kesultanan banjar, bahkan sejak jaman hindu dalam hikayat banjar menyebutkan bahwa pada pertengahan abad ke-17 sultan makassar meminjam tanah sebagai tempat berdagang meliputi timur dan tenggara kalimantan kepada Sultan Mustain dari banjar pada waktu menjabat mangkubumi yang akan di jadikan wilayah kalimantan timur sebagai tempat berdagang bagi kesultanan makassar, dengan demikian mulai berdatanglah etnis asal sulawesi selatan sejak 13 Agustus 1787.

Sebelumnya Kalimantan Timur merupakan salah satu karesidenan dari provinsi Kalimantan. Sesuai dengan aspirasi rakyat, sejak tahun 1956 wilayahnya di mekarkan menjadi tiga provinsi, yaitu Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun