Mohon tunggu...
Muhammad Ilyas
Muhammad Ilyas Mohon Tunggu... Petani - Belajar dan berusaha menjadi lebih baik di segala bidang.

Santri Lumajang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Puasa Santri

8 Mei 2019   09:32 Diperbarui: 8 Mei 2019   10:11 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Bedahal saat di tanah kelahiran. Capai sedikit, silakan rebahkan tubuh. Jika di pesantren mulai subuh hingga siang harus dipadati kegiatan yang menguras stamina, maka di kampung kelahiran tidak demikian. Selesai santap sahur, sambil menunggu subuh, bisa memejamkan mata walau sekejap. Dan, seterusnya.

Ibarat sepak bola, puasa adalah pertandingan bigh match melawan musuh bebuyutan; hawa nafsu. Strategi dan taktik harus diperhatikan dengan betul. Bukan hanya menahan rasa lapar daa dahaga, tetapi juga menahan diri dari segala perbuatan amoral, keji, dan sejenisnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun