Bandung, pada Rabu, 18 September 2024, tidak hanya menimbulkan kerusakan fisik tetapi juga menyisakan trauma mendalam bagi para korban, terutama anak-anak. Melihat kondisi ini, mahasiswa Bimbingan Konseling Islam (BKI) dari UIN Bandung mengambil langkah nyata dengan meluncurkan program dukungan psikososial untuk anak-anak yang terdampak.
Gempa bumi berkekuatan 5.0 Magnitudo yang mengguncang wilayah Kertasari dan Cibeureum, KabupatenProgram ini dirancang untuk membantu anak-anak mengatasi trauma melalui berbagai aktivitas kreatif, seperti permainan, diskusi kelompok, dan sesi bercerita. Menurut Nizam Fackhri, salah satu mahasiswa yang terlibat dalam program tersebut, motivasi utama mereka adalah membantu anak-anak memulihkan kondisi emosional mereka. Trauma yang dialami anak-anak akibat gempa ini, menurutnya, tidak hanya berdampak pada kehidupan sehari-hari tetapi juga berpotensi mengganggu perkembangan jangka panjang mereka. Sebagai mahasiswa BKI, mereka merasa memiliki tanggung jawab moral untuk memanfaatkan ilmu yang telah dipelajari di kampus guna mendampingi proses pemulihan para korban.
Selama program berlangsung, berbagai kegiatan dirancang untuk menciptakan suasana aman dan nyaman bagi anak-anak. Aktivitas bermain dilakukan untuk mengalihkan perhatian mereka dari pengalaman traumatis, sementara diskusi kelompok bertujuan membangun rasa kebersamaan. Sesi bercerita memberikan ruang bagi anak-anak untuk mengekspresikan perasaan mereka dengan cara yang nyaman. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya dirancang untuk menghibur tetapi juga untuk memberikan dukungan emosional dan membantu anak-anak membangun kembali rasa percaya diri.
Hasilnya sangat positif. Anak-anak terlihat lebih ceria dan mampu berinteraksi dengan teman-temannya selama kegiatan berlangsung. Orang tua mereka juga merasakan dampaknya, dengan anak-anak yang mulai menunjukkan ketenangan dan semangat baru. Nizam menyebutkan bahwa program ini menunjukkan bagaimana upaya kecil yang dilakukan dengan tulus dapat memberikan dampak yang besar bagi kehidupan orang lain.
Ia berharap kegiatan ini tidak hanya membantu anak-anak pulih dari trauma tetapi juga menjadi pembelajaran berharga bagi masyarakat tentang pentingnya solidaritas dalam menghadapi bencana. Dengan menciptakan ruang aman bagi anak-anak untuk berinteraksi dan mengekspresikan diri, mereka tidak hanya pulih dari pengalaman traumatis tetapi juga mendapatkan bekal untuk menghadapi tantangan di masa depan dengan optimisme.
Melalui program ini, mahasiswa BKI UIN Bandung berhasil menunjukkan peran penting mereka sebagai agen perubahan. Inisiatif ini tidak hanya membantu memulihkan trauma anak-anak korban bencana, tetapi juga menjadi contoh nyata bagaimana empati dan ilmu pengetahuan dapat berpadu untuk menciptakan dampak positif di masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H