Mohon tunggu...
Muhamad zuhdy
Muhamad zuhdy Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Muda produktif

Life is never surendder

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Lifstyle Remaja Muslim di Era Modernisasi

12 Desember 2021   10:44 Diperbarui: 12 Desember 2021   10:55 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

GAYAHIDUP REMAJA MUSLIM DI ERA MODERENISASI

Sebagai aeorang muslim, suatu keharusan bagi seluruh umat muslim untuk mematuhi dan mengerjakan segala bentuk aturan dan norma yang telah di berlakukan oleh al quran dan assunah , baik yang sudah tersurat dalam Alquran maupuh Hadist, keduanya merupakan pedoman dan petunjuk kehidupan umat Muslim yang selalu dijadikan sebagai sudut pandang terhadap segala tindakan kita selama masih hidup di dunia.

Alquran adalah sumber kebenaran dari segala sumber lain yang ada di dunia ini, sebab hukum yang terdapat di dalamnya berasal sari Allah, sedangkan Hadist yang juga di jadikan acuan hukum masih menempati tingkatan kedua setelah Alquran. Oleh sebab itu di wajibkan oleh kita semua untuk tidak mengenyampingkan keduanya untuk dijadikan pedoman, karena suatu kesesatan yang amat jelas jika kitamenyimpang untuk tidak menjadikan kedua sumber mulia tersebut sebagai pelita dan lampu penerang kita dalam menyusuri jalan kehidupan yang tak selamanya lurus, ada banyak jalan gelap gulita, terjal dan suram yang akan sellalu silih berganti menghampiri hidup manusia.

Berbicara tentang Alquran dan Hadist yang dijadikan sumber hukum Islam, pada umumnya realita yang terjadi di lapangan ,masih banyak orang yang tidak mau mengambil rujukan dan solusi kepada keduanya, contohnya dalam lingkungan Masyarakat muslim sekarang ini sudah mulai merajalela adanya Hedonisme yang terlalu berlebihan, perubahan demi perubahan telah banyak terjadi mulai dari perubahan gaya hidup yang sedikit demi sedikit menyusutkan jati diri dalam dirinya, memaksakan dirinya untuk melakukan Imitasi dengan orang lain yang di anggapnya sebagai Idola, dan lebih parahnya lagi revolusi gaya hidup masyarakat muslim terbilang sangat cepat dan mulai menvirusi gaya mereka dalam berpakaian, hingga tidak sedikit yang sudah bersikap apatis terhadap norma dan hukum yang telah di berlakukan oleh Allah.

Dalam tulisan ini saya menggunakan kata-kata revolusi dan membandingkan dengan istilah gaya hidup remaja muslim di era moderenisasi, karena problema yang terjadi di lingkungan masyarakat muslim banyak yang sudah berubah karena pengaruh dari luar, terjadinya tidak terencanakan dan sudah banyak menyebar di hampir seluruh lapisan masyarakat muslim. Namun perubahan yang lebih menonjol dalam lingkungan masyarakat sekarang ini adalah perubahan yang menurut pandangan agama sudah tidak sesuai lagi dengan norma dan nilai-nilai ke Islaman yang di junjung tinggi oleh umat Islam mulai sejak dulu.

perubahan gaya hidup dan berpakaian banyak dialami oleh para remaja, bahkan remaja muslimpun juga mengalaminya. tidak dibenarkan oleh Allah melakukan imitasi terhadap orang lain. yang dimaksudkan dalam halini adalah imitasi dalam hal keburukan dan kejelekan. sebab barang siapa yang sudah mulai meniru-niru orang lain, maka tidak menutup kemungkinan mereka juga termasuk dari golongan yang ditiru, begitu juga akan memiliki tempat dan kedudukan yang sama kelak setelah hari pembalasan terjadi. Naudzubillah.

Revolusi gaya hidup yang terjadi dan dialami oleh remaja muslim diera moderenisasi ini jika kita lihat kembali karena kurangnya didikan dari segi agama, sehingga dengan mudah mereka membuang hukum yang ada dan mengganti dengan budaya yang berbau kebarat-baratan dan jarang memikirkan konsekuensi yang akan didapat atas perbuatanya. semisal sekarang sudah bukan hal yang aneh lagi jika remaja-remaja terjerembab dalam kubangan pergaulan bebas. sehingga akan tercipta kerusaka-kerusakan selanjutnya. seperti sex bebas, pelecehan seksual, mabuk-mabukan, dan penyalahgunaan naekoba dsb.

Dari contoh-contoh perubahan gaya hidup diatas sebenarnya tidak jauh dari adanya pengaruh yang dibawa oleh orang-orang diluar islam, terutama dari dunia barat yang sangat menjunjung sekali sex bebas dan dunia gelap lainnya. banyak remaja-remaja muslim di indonesia yang memiliki idola diluar negeri. sehingga untuk menunjukkan bahwa dirinya adalah seorang

fans sejati tidak tanggung-tanggung mereka merubah hal-hal yang ada dalam diri mereka untuk dipadu padankan dengan idola mereka, hal ini terlebih dahulu ditandai dari meniru pakaian, gaya hidup, hingga yang amat sangat parah sampai meniru terhadap fisik idolanya. bagian inilah yang sebenarnya tanpa kita sadari budaya kita sendiri sudah mulai dikubur dan menggantinya dengan budaya lain yang menyimpang dari agama.

Setiap individu pasti memiliki gaya hidup atau life style masing-masing hakikatnya dalam diri mereka sendiri sudah terbentuk suatu karakter yang menentukan hidup mereka akan dihiasi seperti apa, apakah mereka akan mengambil sesuatu yang memang ada pada dirinya sesuai dengan fitrah yang Allah anugerahkan, atau mereka akan mengikuti orang lain, dan ingin menyamakan dirinya atas orang lain hingga akibatnya akan menghilangkan jati diri sendiri dan tidak mampu melawan arus moderenisasi yang dibawa dari luar pedoman agama kita. Islam menempatkan kalangan remaja kepada kedudukan yang istimewa dan sangat khas.

Banyak hadis Nabi Muhammad dan pernyataan para hukama yang memperlakukan remaja sebagai masa-masa yang istimewa dan khusus. Dalam sebuah hadis Rasulullah yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim, misalnya, disebutkan, bahwa ada tujuh kelompok orang yang akan diberikan perlindungan Allah pada hari akhir nanti, dan tiga dari tujuh kelompok tersebut adalah golongan remaja-meskipun yang bukan remaja juga bisa termasuk di dalamnya.Di dalam ketujuh kelompok itu ada seorang pemuda yang tumbuh dan berkembang di jalan ibadah kepada Tuhan. Seorang pemuda ini dapat dikatakan istimewa, karena dalam usianya yang penuh gejolak yang biasanya menjauh dari jalan Tuhan, ia malah memilih untuk hidup di jalan ibadah kepada Allah. Sangat jarang memang ditemukan seorang pemuda menentukan pilihan hidupnya untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Di dalam ketujuh kelompok itu juga ada dua orang remaja yang saling mencintai karena Allah. Mereka berkumpul dan berpisah karena Allah. Ketiga tipologi pemuda atau remaja yang digambarkan hadis Rasulullah ini seharusnya menjadi rujukan baik bagi remaja masa kini. Ada lagi profil remaja yang sebaiknya dijadikan referensi bagi remaja. Yaitu, seorang remaja laki-laki menolak undangan atau ajakan seorang gadis atau remaja perempuan yang mempunyai kedudukan dan kecantikan, karena ia belum menjalin ikatan pernikahan, dan dengan alasan "Aku takut kepada Allah" (inni akhafullah). Juga sebaliknya. Seorang gadis atau remaja perempuan menolak rayuan remaja laki-laki, karena alasan yang sama, yaitu takut kepada Allah. Penolakan semacam itu bukan karena jual mahal atau sebagainya. Remaja dengan tipologi seperti itu, baik laki-laki maupun perempuan, akan mendapat jaminan perlindungan dari Allah. Inilah contoh yang digambarkan Rasulullah buat para remaja, yang menjadi rujukan hasanah bagi remaja masa kini. Seorang remaja masih tetap berada dalam jalur-jalur kebenaran dari Allah, meskipun ia sering mengalami gejolak diri yang kadang menjurus kepada keburukan

Keluarga sebetulnya mempunyai peran besar untuk membentuk karakter dan profil remaja ideal dambaan umat, seperti digambarkan hadis Nabi Muhammad. Di dalam keluargalah, seorang remaja tumbuh, berkembang, berkreativitas, berinovasi, dan menanam pahala-pahala yang dapat dinikmati di kemudian hari. Tanpa perhatian dan bimbingan keluarga, bisa jadi perjalanan hidup seorang remaja tidak terarah dan tanpa tujuan yang jelas.

Dalam dunia pendidikan, proses mendidik seseorang, termasuk juga para remaja untuk bertanggung jawab bukanlah pekerjaan yang instan, seperti membalik telapak tangan. Proses pendidikan sangat membutuhkan waktu yang cukup lama, yang bisa berlangsung sejak seorang manusia berada di dalam kandungan hingga masa kematian menjemputnya. Proses pendidikan seseorang berlangsung terus-menerus tanpa henti-hentinya, kecuali ia mencapai waktu ajalnya.

Islam, misalnya, memerintahkan setiap orang untuk mendidik anak-anaknya yang berusia dini untuk mendirikan shalat. Pendidikan semacam ini merupakan bagian dari latihan tanggung jawab kepada Allah, dan sebagai latihan disiplin bagi anak-anak. Proses latihan tanggung jawab dan disiplin ini sangat penting bagi seorang anak untuk menanamkan pendidikan pada masa-masa remaja di kemudian hari.

Selain itu, keluarga juga bertanggung jawab untuk mengarahkan para remajanya yang sedang berada di tengah-tengah pergaulan sesama mereka. Selama ini, banyak pergaulan remaja, khususnya di kota-kota besar, tidak berlandaskan rambu-rambu agama. Kita misalnya sering melihat seorang remaja laki-laki dan perempuan berjalan berduaan, padahal mereka belum menikah. Tangan mereka bergandengan mesra, bahkan, berciuman-seperti sering terjadi ketika remaja-remaja kita merayakan valentine day setiap setahun sekali.

Sebenarnya, Islam tidak membenarkan mereka berduaan-sekalipun mereka tidak melakukan hal-hal yang 'tidak diinginkan'. Islam melarang seorang pemuda dan seorang gadis berduaan tanpa ikatan pernikahan. Islam juga tidak memperbolehkan dan memperkenankan mereka berduaan di dalam masjid, sekalipun mereka sama-sama melakukan iktikaf. Karena, perbuatan tersebut dikhawatirkan dapat mendatangkan bahaya, baik bagi dirinya maupun lingkungan keluarga mereka.

Alquran telah memberi rambu-rambu dan pedoman yang jelas bagi seorang laki-laki dan wanita yang bukan 'muhrim' dalam bergaul. Pergaulan antarremaja, khususnya bagi kalangan remaja laki-laki dan remaja perempuan, memiliki aturan yang jelas dan ketat. Allah berfirman, "Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, 'Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.' Katakanlah kepada wanita yang beriman, 'Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) tampak dari padanya'". (QS. Al-Nuur, 24: 30-31).

Demikian aturan pergaulan antara remaja laki-laki dan remaja perempuan. Peraturan tegas tersebut seharusnya dipatuhi oleh para remaja kita sekarang. Remaja ideal adalah remaja yang berpegang teguh kepada ajaran-ajaran Islam. Remaja semacam ini menjadi harapan besar bagi kebangkitan Islam. Melanggar peraturan tersebut, berarti kita tidak mematuhi ajaran-ajaran yang digariskan Alquran. Wallahu a'lam.Islam menempatkan kalangan remaja kepada kedudukan yang istimewa dan sangat khas. Banyak hadis Nabi Muhammad dan pernyataan para hukama yang memperlakukan remaja sebagai masa-masa yang istimewa dan khusus

Kesimpulan ahir dari tulisan ini adalah semua perubahan yang ada dalam diri seseorang itu bergantung kepada bagaimana dirinya menyikapi terhadap sesuatu yang baru muncul dalam lingkungan sekitar hidupnya, jika suatu yang baru itu dapat membawa pada kebaikan dunia akhirat. agama islam tidak pernah melarang sama sekali untuk mengikutinya, sedangkan jika suatu hal yang baru tersebut jika setelah ditelaah akan membawa kepada kerusakan, maka keputusan yang lebih bijak adalah dengan tidak mengikutidan cukup mengambil hal-hal positifnya saja, seperti halnya orang barat membawa angin segar terhadap pengembangan teknologi, maka tidak salah jika kita juga mempelajarinya, karena pendidikan dapat kita peroleh dari sisi mana saja, sekalipun itu orang yang berbeda dengan agama kita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun