Mohon tunggu...
Muhamad zidan
Muhamad zidan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Futsal, football

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Teori attachment

18 Januari 2025   10:51 Diperbarui: 18 Januari 2025   09:51 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Teori attachment (teori keterikatan) yang dikembangkan oleh John Bowlby dan dilanjutkan oleh Mary Ainsworth adalah salah satu teori psikologi perkembangan yang menjelaskan bagaimana hubungan emosional antara anak dan pengasuh utamanya (biasanya orang tua) terbentuk dan memengaruhi perkembangan psikologis anak.

John Bowlby (1907--1990)

Bowlby mengembangkan teori keterikatan berdasarkan keyakinannya bahwa hubungan emosional awal antara anak dan pengasuh sangat penting untuk perkembangan emosional dan sosial anak. Berikut adalah poin penting dari pemikiran Bowlby:

Keterikatan sebagai kebutuhan biologis

Bowlby berpendapat bahwa keterikatan adalah mekanisme evolusioner yang membantu anak bertahan hidup. Anak yang memiliki hubungan dekat dengan pengasuh akan lebih terlindungi dari bahaya.

Model kerja internal

Anak membentuk "model kerja internal" berdasarkan interaksi awal mereka dengan pengasuh. Model ini menjadi pola yang akan memengaruhi cara mereka menjalin hubungan di masa depan.

Tahapan keterikatan

Bowlby mengidentifikasi beberapa tahap keterikatan:

Pra-keterikatan (0--2 bulan): Bayi menunjukkan sinyal seperti menangis atau tersenyum untuk menarik perhatian pengasuh, tetapi belum memiliki preferensi terhadap individu tertentu.

Keterikatan awal (2--6 bulan): Bayi mulai lebih responsif terhadap pengasuh tertentu, tetapi belum menunjukkan kecemasan saat berpisah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun