berkembang secara kognitif dan sosial.
Teori Vygotsky: Teori Sosial Kognitif
Vygotsky menekankan peran interaksi sosial dalam perkembangan kognitif. Baginya, perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial, budaya, dan bahasa. Teori utama Vygotsky adalah "Zone of Proximal Development" (ZPD), yang menyatakan bahwa anak dapat mencapai potensi kognitif tertinggi ketika mendapatkan bimbingan dari orang dewasa atau teman sebaya yang lebih berpengalaman. Beberapa konsep kunci:
Zone of Proximal Development (ZPD): Batas antara apa yang bisa dilakukan anak secara mandiri dan apa yang bisa dilakukan dengan bantuan orang lain.
Scaffolding: Proses pemberian dukungan oleh orang lain dalam membantu anak mencapai potensi penuh.
Peran bahasa: Bahasa dianggap sebagai alat penting dalam perkembangan kognitif, terutama melalui percakapan dengan orang yang lebih dewasa atau teman sebaya.
Teori Piaget: Teori Perkembangan Kognitif
Piaget lebih menekankan peran anak dalam belajar secara aktif melalui interaksi dengan lingkungan. Menurutnya, perkembangan kognitif terjadi melalui serangkaian tahapan yang spesifik, dan setiap tahap mencerminkan cara berpikir yang berbeda. Tahap-tahap tersebut meliputi:
Tahap Sensorimotor (0-2 tahun): Anak belajar melalui interaksi fisik dengan dunia sekitarnya.
Tahap Praoperasional (2-7 tahun): Anak mulai menggunakan simbol-simbol (seperti bahasa), tetapi belum mampu berpikir logis.
Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun): Anak mulai mampu berpikir logis tentang objek nyata dan situasi konkrit.