Mohon tunggu...
Muhamad Zidan
Muhamad Zidan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa aktif Universitas Djuanda

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Djuanda Bogor Melakukan Survei dan Observasi OVOP sebagai Produk Unggulan Desa Gunung Endut

23 Juli 2024   10:26 Diperbarui: 23 Juli 2024   10:28 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

GUNUNG ENDUT, SUKABUMI – Pada Kamis, 18 Juli 2024 Mahasiswa Pengabdian kepada Masayarakat (PkM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Djuanda Bogor melakukan survei dan observasi pendataan terhadap produk unggulan yang berada di Desa Gunung Endut, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi. Survei dan pendataan terhadap produk dilakukan sebagai langkah awal untuk mempersiapkan program kerja dari Mahasiswa PkM dalam kegiatan yang akan dilakukan nantinya.

Berdasarkan rekomendasi dari pihak desa salah tiga produk yang paling unggul yaitu Budidaya Tanaman Vanili, Budidaya Ikan Hias Arwana, dan UMKM Hanno Jelly Kelapa.

Tanaman Vanili merupakan tanaman penghasil bubuk Vanili yang biasanya dijadikan bahan untuk memberi aroma atau pengharum pada makanan. Bubuk ini dihasilkan dari buah Vanili yang berbentuk polong. Budidaya tanaman vanili telah menjadi ikon ciri khas dari Desa Gunung Endut dan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dengan nama tempat yaitu Agrominawisata Jayawangi Farm yang berada di Desa Gunung Endut. Secara historis tanaman Vanili ini tumbuh di Kawasan Sukabumi hanya di Desa Gunung Endut dan Kabupaten Sukabumi Selatan. Pembudiaya tanaman Vanili telah dilakukan turun temurun dari zaman penjajahan Belanda yang sampai sekarang dikelola oleh Kelompok Tani Hutan Nurul Amal dengan nama Wanawiyata Widyakarya Nurul Amal Desa Gunung Endut Kecamatan Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi.

Kelompok Tani Hutan Nurul Amal dikelola oleh Bapak Aden selaku ketua dari Kelompok Tani tersebut. Bapak Aden dibantu oleh pihak BUMDES dan juga masyarakat sekitar Desa Gunung Endut untuk mengelola dan membudidayakan tanaman Vanili tersebut.

Peluang bisnis dari budidaya tanaman Vanili sangat terbuka luas bahkan banyak perusahaan besar di eropa-eropa telah menggunakan tanaman Vanili sebagai varian rasa vanila asli dari tanaman bukan merupakan buatan manusia. Permintaan pasar terhadap tanaman Vanili sangat besar dimana daerah penghasil dan pembudidaya tanaman vanili masih sangat jarang di Indonesia, beda dengan negara yang memiliki iklim tropik lainnya seperti Madagaskar, Meksiko, Tiongkok, Turki, dan lain sebagainya. Berdasarkan hasil wawancara penjualan ekspansi dari tanaman Vanili sudah pernah mencapai 2 ton dalam kurun waktu 1 tahun.

Sehingga budidaya tanaman Vanili tersebut sudah menjadi rutinitas keseharian warga sekitar Desa Gunung Endut dikarenakan potensi yang ditimbulkan sangat berdampak terhadap kesejahteraan dan perekonomian warga sekitar Desa Gunung Endut. Di sisi lain Pihak Desa juga terus berkoordinasi dan mengawasi pengelolaan dari tanaman vanili melalui Kelompok Tani Nurul Amal tersebut.

Kemudian produk unggulan berikutnya yaitu Budidaya Ikan Arwana Asia, atau Siluk Merah adalah salah satu spesies ikan air tawar dari Asia Tenggara. Arwana Asia memiliki badan yang panjang; sirip dubur yang terletak jauh di belakang badan. Ikan Arwana Asia adalah ikan bertulang dari keluarga Osteoglossidae, yang juga dikenal sebagai bonytongues. Kampung di Kabupaten Sukabumi dikenal sebagai tempat budidaya ikan arwana. Desa Babakan Jaya Wangi terletak di Gunungendut, dalam wilayah Kecamatan Kalapanunggal.

Arwana, juga dikenal sebagai Raja ikan hias, memiliki berbagai jenis seperti silver, albino, dan super red yang dibudidayakan di area seluas 1 hektare. Sebanyak 1000 ekor ikan arwana, yang dipercaya membawa keberuntungan, dibudidayakan dengan serius oleh Pokdakan Arwana di Kalapanunggal, Sukabumi. Arwana, yang juga dikenal sebagai Raja ikan hias, memiliki berbagai jenis seperti silver, Albino, dan Super Red yang dapat ditemukan di area budidaya Arwana seluas 1 Hektare.

Sebanyak 1000 ekor ikan arwana yang diyakini membawa keberuntungan dibiakkan secara serius oleh Pokdakan Arwana di Kalapanunggal, Sukabumi. Dengan kapasitas produksi ikan arwana yang mencapai 12.000-15.000 ekor per tahun, ikan arwana dari Sukabumi dijual baik di daerah lokal Sukabumi maupun ke kota-kota lain seperti Bogor, Bandung, dan Bekasi. Pokdakan Arwana di Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi, bahkan telah mengekspor ikan arwana ini ke luar negeri. Mereka berharap pemerintah daerah dapat membantu dalam memfasilitasi perizinan ekspor serta pemasaran.

Selain ikan arwana, di areal ini juga dibudidayakan ikan hias akuarium lainnya seperti Rainbow, Corydoras, Pacu dan Demasoni.

Selanjutnya produk yang menjadi unggulan di Desa Gunung Endut, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi yaitu produk UMKM Hanno Jelly Kelapa yang merupakan produk UMKM. Produk selanjutnya yang menjadi produk unggulan Hanno Jelly Kelapa ini berasal dari Desa Gunung Endut, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi dengan nama pemilik yaitu Bapak Ruli. Keberadaan Hanno Jelly Kelapa ini merupakan produk pertama yang berada di Desa Gunung Endut. Hanno Jelly Kelapa dibuat dari air kelapa melalui fermentasi atau pengentalan. Dengan tekstur kenyal dan rasa manis, jelly kelapa sering disajikan sebagai hidangan penutup atau dicampurkan dalam minuman. Juga dikenal sebagai "nata de coco," jelly ini adalah hasil fermentasi bakteri Acetobacter xylinum. Kaya serat, jelly kelapa sering digunakan dalam berbagai resep makanan dan minuman, terutama di Asia Tenggara.

Produk unggulan tersebut merupakan penerapan inovasi dan kreatifitas warga dan kearifan lokal dimana produk tersebut di pasarkan sekarang ketika adanya pesanan atau event tertentu. Kemudian keunggulan yang dimiliki oleh produk Hanno Jelly Kelapa tersaji diataranya inovasi tambahan toping buah-buahan dan packaging atau branding yang sudah menarik dan kekinian, sehingga dalam hal menarik minat dan mata konsumen produk Hanno Jelly Kelapa ini sudah memiliki banyak pelanggan seperti anak-anak, remaja, hingga usia dewasa. Disisi lain pemilik usaha pun merupakan sebuah pekerja di Kantor Desa Gunung Endut Kasi Perencanaan.

Berdasarkan hasil survei dan observasi pendataan terhadap produk unggulan yang berada di Desa Gunung Endut, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi. Mengaitkan dengan program kerja Mahasiswa PkM dengan tema yaitu “Pemberdayaan Masyarakat Mandiri, Melalui Inovasi Berbasis Kearifan Lokal” dengan sebutan OVOP (One Product One Village) OVOP adalah konsep pembangunan ekonomi yang bertujuan untuk mengembangkan dan mempromosikan produk unggulan dari setiap desa atau komunitas. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya lokal. OVOP mendorong desa untuk fokus pada produksi satu jenis produk khas yang memiliki keunikan dan nilai jual tinggi di pasar lokal maupun internasional. Konsep ini awalnya diperkenalkan di Jepang dan telah diterapkan di berbagai negara sebagai strategi untuk pemberdayaan ekonomi lokal dan peningkatan kualitas produk daerah.

Sebagai penutup, survei dan observasi yang dilakukan oleh Mahasiswa Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Djuanda Bogor telah mengidentifikasi tiga produk unggulan di Desa Gunung Endut, yaitu Budidaya Tanaman Vanili, Budidaya Ikan Hias Arwana, dan UMKM Hanno Jelly Kelapa. Produk-produk ini mencerminkan potensi lokal dan kreativitas warga desa dalam memanfaatkan sumber daya yang ada. Dengan adanya program OVOP (One Product One Village), diharapkan desa ini dapat terus memanfaatkan dan mengembangkan produk unggulannya, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program ini tidak hanya akan memperkuat ekonomi lokal tetapi juga mempromosikan kearifan lokal yang kaya akan inovasi. Dukungan berkelanjutan dan strategi pemasaran yang efektif akan membantu produk-produk ini meraih pasar yang lebih luas, baik di tingkat nasional maupun internasional, serta memberikan dampak positif bagi perekonomian desa dan kesejahteraan warganya.

PkM FEB UNIDA
PkM FEB UNIDA

PkM FEB UNIDA
PkM FEB UNIDA
PkM FEB UNIDA
PkM FEB UNIDA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun