Mohon tunggu...
Muhamad Yus Yunus
Muhamad Yus Yunus Mohon Tunggu... Seniman - Sastrawan, dan Teaterawan

Lulusan Sarjana Sastra, Prodi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Pamulang. Penulis buku, kumpulan puisi Dukri Petot: Gaya-gayaan, Novel Tidak ada Jalan Pulang Kecuali Pergi, Anak Imaji, dan Sandiwara Kita di dalam atau di Luar Panggung Sama Saja (2020) Guepedia. Pendiri Teater Lonceng, Tangsel. Sekarang menjabat sebagai Redaktur media digital adakreatif.id https://sites.google.com/view/myusyunus

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Guru: Mau Belajar Apa Kalian Hari Ini?

23 Desember 2021   14:17 Diperbarui: 3 Januari 2022   09:38 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah memperlihatkan gambar-gambar makanan, kini saatnya Pak Tomo memperlihatkan contoh Teks Prosedur tentang membuat makanan tradisional kue Cucur. Dengan demikian maka, jelas sudah pelajaran apa yang sedang dipelajari, tidak lain tidak bukan bahasa Indonesia tentang Melestarikan Budaya Tradisional Menggunakan Teks Prosedur.

Setelah membaca Teks Prosedur tentang Cara Membuat Kue Cucur, lantas ditemukan sebuah informasi bahwa adonan Kue Cucur harus didiamkan selama dua jam sampai dingin. Cukup mengejutkan jika adonan kue harus didiamkan selama itu. Ketika seluruh siswa bertanya-tanya soal waktu memasak Kue Cucur yang terbilang lama itu, Pak Tomo menyediakan vidio cara membuat Kue Cucur untuk diperlihatkan kepada seluruh siswa. Tanpa banyak tanya, seluruh siswa bersedia untuk menyaksikan vidio itu. Salah seorang anak berkepala pelontos berseru, tapi bukan lewat mulut, mainkan melalui perut. Tanda waktu semakin berjalan dan menghabiskan banyak tenaga.

Vidio itu hanya berisi suara seorang perempuan, dan bahan-bahan kue Cucur yang  berada pada sebuah papan berwarna putih. Suara perempuan di dalam vidio itu tidak hanya memandu, tetapi juga memberikan tips. "Oh, ternyata membuat Kue Cucur ini tidak sama seperti apa yang ditulis dalam teks prosedur tadi," ucap salah seorang gadis dengan wacah lucu yang duduk di dekat pintu. 

Nah, pada bagian ini Pak Tomo atau bahkan anda perlu memberikan penjelasan dan keterangan terkait pertanyaan gadis lucu tadi. Tentu saja ada perbedaan, selain memang karena vidio telah mengalami tahap penyuntingan, suara perempuan di dalam vidio itu telah memberikan tips untuk mempercepat waktu dengan memasukan adonan ke dalam kulkas. Jadi tidak perlu menunggu sampai dua jam lamanya. Namun, baik Pak Tomo dan anda sekalian pasti terpaksa berbicara terlalu banyak untuk mengisi kekosongan ruangan, karena anda merasa keheningan adalah respon yang tidak terlalu baik artinya. Mungkin mereka memahami pemaparan anda, atau mungkin tidak sama sekali.

"Coba, kalian bayangkan! Jika kue Cucur dimasak dengan cara tradisional tanpa bantuan kulkas, sementara ketika datang pagi, kita kerap menemukannya dengan jumlah yang tidak banyak lagi. Artinya seorang pedagang kue Cucur perlu bangun lebih dini, kira-kira pukul 03.00 WIB dini hari. Kemudian ia mendiamkan adonan sampai setelah subuh pada pukul 05.00 WIB, dan memasaknya saat itu juga." Ujar Pak Tomo menjelaskan.

Seperti yang Pak Tomo sampaikan di atas. Tentunya citra rasa trasisional yang diwariskan leluhur kita memang syarat akan kebaikan, selain jajanan tradisional merupakan makanan yang sehat dan bergizi, cara dan proses pembuatannya pun amat sangat membutuhkan ketekunan. Demikian pelajaran bahasa Indonesia tentang Teks Prosedur selesai, ada pertanyaan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun