Mohon tunggu...
Yasinisme
Yasinisme Mohon Tunggu... Lainnya - Lelaki penikmat es kelapa muda

Lelaki yang berusaha memanusiakan manusia. Kuli tinta, Pengabdi masyarakat. www.yasinisme.blogspoot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lirik Pilu Semanggi 1

14 November 2019   08:47 Diperbarui: 14 November 2019   08:44 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta, 11-13 November 1998

Saat itu

Teriakan nyaring diantara suara-suara do'a
Tapi bukan merdeka
Kawan-kawan didesak masuk ruangan
Oleh rentetan suara senjata

Nyanyian duka satu demi satu bersuara
Diantara tumbang-tumbangnya jiwa-jiwa muda
Malaikat begitu dekat
dan Tuhan memberikan hadiah-hadiah bagi yang selamat.

Luka dimana-mana
Bercak merah gertak amarah
Sementara do'a masih do'a
Seolah Tuhan menahan sentuhan cintanya

Saat itu aku adalah mereka
Kami adalah kalian
Dan jiwa merdeka adalah kita semua
Tak ada kata berbeda meski almamater lain-lain warna

Sampai akhir baginya catatan duka selesai
Semua hanya di ujung pena
Tak ada jawaban tentang siapa sebenarnya mereka
Sosok dibalik pemuntah pelor

Dan kami masih berdo'a
Berharap Tuhan
Beri kabar baik selanjutnya

#yasinisme

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun