Senja pada Selasa 3 Oktober 2023 mungkin terasa berbeda bagi para pegiat perdagangan online khususnya para pelaku usaha yang berjualan di platform TikTok Shop.
Hal ini dirasakan sangat berbeda pasca diterimanya pengumuman via email resmi perusahaan yang mengumumkan bahwa pada tanggal 4 Oktober 2023 pada jam 17.00 TikTok Shop sudah tidak dapat beroperasi seperti biasanya.
Terlihat rasa haru juga menyelimuti beberapa para penjual yang melakukan live TikTok ,dari yang mengutarakan kesedihannya hingga menceritakan bagaimana proses awal suka duka hingga saat ini berjualan pada platform TikTok.
Tidak sedikit juga di momen kurang dari 24 jam ini para pedagang memberikan diskon yang lebih besar dari biasanya karena dengan harapan investasi persediaan yang sudah ada dapat terjual sehingga tidak menimbulkan dead Stock yang justru akan menambah risiko kemungkinan kerugian yang lebih besar.
Bagi para pelaku usaha khususnya di dunia perdagangan online, memang tidak mudah mempertahankan algoritma akun jualannya bahkan untuk pindah ke platform lain tentunya akan dapat menyita waktu,tenaga dan juga pikiran karena setiap platform memiliki “Cara bermain” yang berbeda.
Jika kita perhatikan memang sebagian besar UMKM fokus pada salah satu platform yang memang sudah menjadi core dia berjualan entah pada platform ecommerce maupun pada platform social ecommerce seperti TikTok.
Lalu bagaimana langkah UMKM ke depan untuk menghadapi keadaan ini?
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti sebagai berikut:
Pertama, optimalkan promosi multi platform
Fokus terhadap satu Channel pemasaran memang menjadikan tantangan serta peluang tersendiri, jika UMKM fokus pada satu platform memang dari sisi algoritma akun usahanya akan terbangun karena konsistensinya.
Tapi di sisi lain para UMKM juga harus menyadari risiko kedepan bahwa ekosistem digital ini penuh dengan dinamika dan ketidak pastian yang mana jika risiko tersebut tidak tersebar maka akan berdampak pada kegiatan usahanya.
Belum lagi setiap platform juga memiliki kebijakan dan aturan main yang berbeda dalam setiap kondisi yang dihadapi. Sehingga dengan menggerakkan promosi dan media berjualan lebih dari satu platform akan meminimalisir ketergantungan pada satu platform saja dan memungkinkan lebih luas lagi jangkauan pemasaran yang dapat dilakukan.
Kedua, fokus ciptakan value produk dan bangun brand sendiri
Bukan rahasia umum lagi, bahwa sebagian besar UMKM yang bergerak di dunia ecommerce ataupun social ecommerce merupakan para pelaku usaha di bidang perdagangan. Sehingga perang harga menjadi hal yang lumrah dan merupakan strategi yang efektif untuk mendatangkan traffic permintaan atas produk yang dijual.
Dengan adanya momentum pengaturan ini, memang akan sangat besar peluang bagi UMKM untuk dapat membangun brand usahanya sendiri ataupun melakukan pengembangan produk agar dapat lebih bersaing untuk terjun di pasar persaingan di platform lain.
Karena perlu diperhatikan bahwa untuk menciptakan permintaan yang stabil atas suatu produk maka produk tersebut harus juga memiliki value dimata pembeli, bukan hanya sekedar murah. Sehingga dengan adanya value pada setiap produk usaha yang dimiliki perang harga yang dilakukan pesaing tidak akan banyak mempengaruhi permintaan dengan catatan bahwa kualitas produk,inovasi ppengembangan produk, komunikasi pelanggan tetap terus terjaga.
Ketiga, bangun tim yang solid dan bangun sistem manajerial yang baik
Setiap ada perubahan kondisi pada eksternal perusahaan, maka akan menimbulkan juga dampak bagi internal perusahaan. Seperti yang terjadi saat ini maka para UMKM juga akan mengalami banyak penyesuaian, baik itu cara promosi yang belum familiar di platform baru ataupun risiko terburuk penurunan omzet usaha.
Tanpa tim yang solid tentunya akan menjadi hambatan usaha untuk dapat cepat menyesuaikan dengan kondisi yang ada, karena tujuan perusahaan target target perusahaan rutinitas tim akan mengalami perubahan pada platform yang lain.
Selain dari membangun tim yang solid, tentunya juga UMKM perlu menerapkan sistem manajerial yang berbeda, praktik usaha “one men show” perlu dihindari, sebab dengan memperluas media promosi yang multi channel perlu melibatkan beberapa pihak sehingga penentuan jobdesk, penentuan departemen,akan sangat membantu UMKM untuk dapat mempercepat penyesuaian pada platform baru.
Keempat, berani ambil risiko dan berpikir out of teh box
Setiap keputusan pasti menimbulkan risiko,namun tanpa keberanian mengambil risiko juga akan berdampak pada tertinggalnya usaha yang dijalankan.
Pada dasarnya bisnis memang selalu dihadapkan dengan berbagai risiko yang ada, namun jika UMKM ingin hasil yang berbeda maka keputusan yang diambil juga harus berbeda dengan seperti yang biasanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H