Mohon tunggu...
Muhamad Usman
Muhamad Usman Mohon Tunggu... -

hoby saya traveling

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika APP Sinar Mas Perangi Api

2 Mei 2017   15:58 Diperbarui: 2 Mei 2017   16:15 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika terjadi kebakaran di Distrik VII dalam skala besar, apakah peralatan sebanyak itu sudah memadai? Menurut Khizwen, jika terjadi kondisi demikian, maka pihaknya akan memobilisasi peralatan yang ada di distrik lain.

“Demikian juga dengan personelnya, seluruh karyawan, termasuk pekerja harian lepas, akan kita berdayakan. Pasukan api di distrik lain juga dikerahkan kemari untuk membantu pemadaman,” tutur dia.

Menurut Taufik Qurochman, dengan kekuatan sumber daya manusia dan peralatan, APP Sinar Mas juga turut membantu pemadaman kebakaran lahan di luar konsesi APP Sinar Mas.

p-20170329-153954-1-2048x1152-590849fd4723bd1d5454a778.jpg
p-20170329-153954-1-2048x1152-590849fd4723bd1d5454a778.jpg
“Sepanjang tahun 2016, kami telah memadamkan kebakaran lahan masyarakat di 51 titik dengan total luas 41 hektar. Kami telah mengeluarkan biaya ratusan juta rupiah untuk pemadaman kebakaran lahan tersebut,” ungkap Taufik.

Untuk operasional MPA dan pasukan pemadaman serta pengadaan peralatan pemadaman kebakaran, berapa dana yang telah dikeluarkan oleh Sinar Mas?

“Kami sudah menginvestasikan dana yang besar, puluhan milyar rupiah,” ungkap Taufik Qurochman tanpa menyebut angka pasti anggaran tersebut.

“Belum lagi dengan anggaran program Desa Makmur Peduli Api, yaitu program pemberdayaan ekonomi warga yang berada di daerah dekat perbatasan konsesi HTI (APP Sinar Mas) yang rawan kebakaran lahan. Kami mendorong warga memiliki usaha produktif untuk meninggalkan kegiatan pembakaran lahan,” ujarnya.

Kata Taufik, sejumlah 13 Desa Makmur Peduli Api di Provinsi Jambi yang sudah menandatangai MOU dengan Sinar Mas, dan sebanyak 7 desa yang sudah merealisasikan program tersebut.

“Kami menyediakan anggaran sebesar Rp 250 juta per tahun untuk satu desa. Kami yakin dengan upaya ini, pembakaran lahan di sekitar konsesi HTI akan jauh berkurang,”  jelas Taufik. (***)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun