Ketika jurnalisme partisan menjadi hal yang lumrah, masyarakat kehilangan akses terhadap berita yang kritis dan informatif. Mereka hanya disajikan informasi yang sejalan dengan kepentingan penguasa, yang tentu saja menguntungkan mereka dan merugikan kepentingan publik. Akhirnya, kondisi ini menjadi tanda matinya jurnalisme sebagai pilar demokrasi.
Untuk mengatasi masalah ini, sangat penting bagi media dan jurnalis untuk kembali kepada prinsip dasar jurnalisme. Media harus menjalankan fungsi pengawasan yang kritis terhadap semua pihak, tanpa terkecuali. Penting bagi jurnalis untuk tidak hanya menerima pernyataan narasumber begitu saja, tetapi menguji dan menyelidiki klaim tersebut. Memastikan berita berdasarkan fakta dan relevan dengan kepentingan publik adalah prinsip yang harus dijunjung tinggi.
Media massa juga harus menjaga independensinya dengan menjauhi kerja sama yang dapat mengorbankan integritas dan objektivitas. Hanya dengan menjaga jarak dari kepentingan politik atau bisnis, media bisa kembali berfungsi sebagai ruang yang aman bagi diskusi publik yang sehat dan terbuka.
Penutup
Jurnalisme yang sehat adalah jurnalisme yang menyuarakan kebenaran dan memberikan ruang bagi masyarakat untuk memahami isu-isu yang memengaruhi kehidupan mereka. Media bukanlah alat propaganda atau mesin pencitraan bagi elite politik. Di tengah arus informasi yang mudah dibelokkan, publik membutuhkan jurnalis yang berani menyibak fakta dan bertanggung jawab pada kebenaran. Kembalinya jurnalisme ke prinsip dasarnya adalah satu-satunya cara agar masyarakat mendapatkan informasi yang adil, jujur, dan terbebas dari kepentingan segelintir pihak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H